Karhutla, Lahan yang Terbakar di Sumsel Mencapai 2 Ribu Hektare

Senin, 09 September 2019 - 14:05 WIB
Karhutla, Lahan yang Terbakar di Sumsel Mencapai 2 Ribu Hektare
Karhutla, lahan yang terbakar di Sumsel mencapai 2 ribu hektare. Foto/SINDOnews/Dede Feb
A A A
PALEMBANG - Luas lahan yang terbakar di Sumsel akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat ini telah mencapai 2 ribu hektare.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori mengatakan, dalam penanggulangan karhutla di Sumsel, pihaknya mengoperasikan 8 unit helikopter water bombing untuk memadamkan api.

"Saat ini, dari catatan yang kita miliki sudah sekitar 2 ribu hektare terbakar akibat karhutla. Dan hari ini 2 heli patroli dan 6 heli water bombing kita kerahkan ke titik hotspot," ujar Ansori saat dihubungi, Senin (09/09/2019).

Dijelaskan Ansori, sebanyak 6 heli water bombing yang dikerahkan hari ini terdiri dari 2 heli jenis RA 22747 dan Kamov UR CIO untuk pemadaman api di wilayah Ogan Ilir (OI).

Selanjutnya 4 heli jenis RA 22583, RDPL 34230, RDPL 34140 PKL dan RDPL 3420 untuk pemadaman di wilayah Ogan Komering Ilir.

"Selain 6 heli itu ada juga satu pesawat Cessna Caravan dan satu unit heli AS350 yang melakukan patroli udara. Sementara satu unit heli MI8 8156 masih proses perawatan di Lanud Palembang," jelasnya.

Berdasarkan catatan BPBD Sumsel, titik kebakaran lahan mayoritas terjadi di wilayah Musi Banyuasin dan Ogan Komering Ilir.

Dua daerah ini memiliki lahan gambut yang cukup luas dan sulit untuk dipadamkan. Selain itu, ada pula kebakaran lahan di Ogan Ilir yang berdekatan akses jalan Tol Palembang-Indralaya (Palindra). Namun, lahan terbakar kini sudah berada di lahan mineral.

"Untuk lahan terbakar paling luas ada di Musi Banyuasin dan Ogan Komering Ilir. Kemudian di Ogan Ilir, tapi ada di wilayah lahan mineral dan mudah dipadamkan," kata Ansori.

Dari pantauan SINDOnews sejak Minggu (08/09/2019) kemarin, kabut asap terlihat menyelimuti kota Palembang pagi dan sore hari selama dua hari berturut-turut.

Namun, untuk kabut sore hari disebut berasal dari kebakaran lahan di Palembang.

"Kalau kabut asap sore itu asalnya karena adanya kebakaran lahan di sekitar Palembang. Kita juga menyarankan bagi masyarakat yang beraktivitas diluar rumah dengan jangka waktu yang lama agar menggunakan masker," tandasnya.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8138 seconds (0.1#10.140)