Bungalo Pulau Kemaro Tak Tersentuh Investor

Senin, 16 September 2019 - 15:28 WIB
Bungalo Pulau Kemaro Tak Tersentuh Investor
Bungalo Pulau Kemarao Tak Tersentuh Investor. Foto/SINDOnews/Dede Feb
A A A
PALEMBANG - Setelah rampung beberapa tahun lalu, deretan bungalo di Pulau Kemaro hingga kini belum mampu dioptimalkan. Minimnya fasilitas pendukung membuat bangunan berjumlah 10 unit tersebut dirasa sia-sia.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang, Isnaini Madani mengatakan, meski tak berpenghuni fisik keseluruhan bungalo masih kokoh.

Namun, tak dipungkiri terdapat beberapa kerusakan, salah satunya jembatan penghubung di masing-masing Bungalo terdapat lima titik yang rusak.

"Selain harus memperbaiki jalan penghubung, fasilitas air dan listrik juga belum mendukung secara optimal sehingga harus diperbaiki, karena kalau tidak investor tidak ada yang mau," katanya saat dibincangi SINDOnews, Senin (16/09/2019).

Menurutnya, agar tempat peristirahatan di tengah Sungai Musi ini dilirik wisatawan perlu adanya perbaikan dan penambahan fasilitas sehingga tidak hanya berfungsi sebagai tempat menginap saja, tetapi juga digunakan berbagai kegiatan lain seperti meeting atau gathering.

Saat ini, lanjutnya, Pemkot Palembang sudah membangun 10 unit bungalo agar menjadi daya tarik bagi investor.

"Setidaknya ada 15-20 bungalo sehingga jika ada acara meeting atau acara yang dilakukan perusahaan bisa menggunakan bungalo ini. Oleh karena itu kami mengajak investor untuk bergabung," katanya.

Hanya saja, untuk menarik pihak ketiga perlu kerjasama semua pihak. Sebab, memperbaiki dan menambah fasilitas dibutuhkan dana yang tidak sedikit.

Setidaknya, bungalo tersebut memiliki nilai jual sehingga berdampak pada potensi kunjungan yang tinggi.

"Kami inginnya pihak ketiga bisa mengelola bungalo yang sudah ada, sedangkan pihak ketiga yang sebelumnya meminta bungalo ini dilengkapi fasilitasnya," ucap Isnaini.

Diakuinya, bungalo tersebut berada di posisi yang sangat strategis. Menghadap ke sungai dan dikelilingi hamparan tanaman padi yang ditaman oleh warga sekitar.

"Jika konsepnya agro wisata seperti di Bali, ini juga bisa dikoordinasikan dengan Dinas Pertanian," tandasnya.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9068 seconds (0.1#10.140)