Khabib Nurmagomedov, 'Monster' yang Ditakuti Banyak Lawan

Sabtu, 21 September 2019 - 11:06 WIB
Khabib Nurmagomedov, Monster yang Ditakuti Banyak Lawan
Khabib Nurmagomedov, Ditakuti Banyak Lawan. Foto/Bloodyelblow
A A A
JAKARTA - Absen selama hampir satu tahun, juara kelas ringan UFC Khabib Nurmagomedov kembali menggebrak dengan mengalahkan pemegang gelar sementara Dustin Poirier dalam UFC 242 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, baru-baru ini.

Khabib menang di ronde ketiga. Dia adalah boogeyman , mendapatkan perhatian dari semua orang, terus mendominasi dan membuat lawan sengsara.

Saat menyaksikan Khabib bertarung di octagon, lawan-lawannya tampak lebih frustrasi dan mengalami kehancuran mental daripada ketika mereka bertanding dengan petarung lain.

Petarung berusia 31 tahun ini berhasil membawa pulang hadiah sebesar USD6 juta (Rp84 miliar) dari pertarungan unifikasi dengan berat 155 pound atau 70 kilogram itu.

“Kali ini dompetnya akan 3-3,5 kali lipat lebih tebal.Kami tidak berjuang untuk kacang tanah dan kami tahu nilai kami,” ucap ayah sekaligus pelatih Khabib, Abdulmanap Nurmagomedov, kepada kantor berita Rusia TASS.

Sebelumnya pada tahun lalu, dalam pertarungan melawan Conor McGregor di UFC 229, Khabib menang dan membawa pulang hadiah sebesar USD2 juta (Rp28 miliar).

“Jumlah itu terlalu sedikit bagi kami karena kami adalah yang terbaik saat ini. Kami telah mengalahkan petarungpetarung terbaik dan siap untuk terus berjuang. Kami juga populer dan kami tahu itu. Ketika kami memasuki arena, Anda melihat sendiri bagaimana penonton menyapa Poirier dan bagaimana mereka menyapa Khabib,” beber Abdulmanap.

Dikutip dari Conan Daily, usai pertarungan, Khabib dan Poirier bertukar kaus yang mereka gunakan saat di atas ring.

Khabib berencana menjual kaus tersebut dan memberikan uangnya kepada yayasan amal milik Poirier. Seperti diketahui, Poirier memulai organisasi nirlaba bernama The Good Fight Foundation bersama istrinya, Jolie Poirier.

Hanya seminggu setelah pertarungan, Khabib berhasil menjual kaus yang dikenakan Porier seharga USD100.000 (Rp1,4 miliar) kepada pembeli yang tidak ingin disebutkan namanya. Dan dia pun memenuhi janji dengan memberikan uang tersebut kepada Poirier.

Jiwa sosial Khabib tak tampak di situ saja. Dilansir dari Business Insider, seusai mengalahkan Poirier, lelaki kelahiran 20 September ini mengatakan, ingin menjadikan pertarungan berikutnya sebagai acara amal di Afrika untuk membantu mengumpulkan uang bagi orang-orang yang tidak bisa mendapatkan air minum yang layak.

Dia membutuhkan dukungan UFC untuk mewujudkannya. Menurut Gulf News , Khabib ingin menjadi tuan rumah bagi pertandingan amal senilai USD50 juta (Rp703 miliar), dan itu bisa menjadi pertandingan ulangnya melawan Conor McGregor.

“Jika kami bisa mengumpulkan USD50 juta (Rp703 miliar), USD40 juta (Rp562 miliar), atau USD30 juta (Rp422 miliar), uang ini dapat digunakan untuk amal di negara-negara Afrika. Kami terkenal dan memiliki banyak uang, tetapi kami harus tetap fokus dan rendah hati,” sebutnya.

Sementara itu, menurut rencana Khabib bakal mempertahankan gelarnya melawan Tony Ferguson. Ini menjadi agenda pertarungan dia yang berikutnya.

Dikutip dari Forbes, pertarungan tersebut telah lama dinantikan dan akan segera ditandatangani pada tahun depan.

Di sisi lain, analis MMA Robin Black mengatakan, kemenangan Khabib atas Conor McGregor dalam UFC 229 dan pertarungan lain bakal menjadikan dia “legenda besar” bagi sebagian orang, sekaligus menjadi “musuh besar” bagi sebagian yang lain.

“Khabib akan menjadi legenda yang sangat besar bagi sebagian orang, dan musuh bagi yang lain,” komentar Robin Black kepada RT Sport.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8125 seconds (0.1#10.140)