Walkot dan Pejabat Prabumulih Diminta Swab Test dan Terapkan PSBB

Selasa, 14 April 2020 - 19:23 WIB
loading...
Walkot dan Pejabat Prabumulih Diminta Swab Test dan Terapkan PSBB
Gerbang Kota Prabumulih. Foto/SINDOnews
A A A
PRABUMULIH - Pasca-istri wakil wali kota Prabumulih, Reni Indayani, ditetapkan positif terjangkit corona, berbagai kalangan di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, meminta seluruh pejabat organisasi perangkat daerah untuk melakukan swab test, bukan rapid test.

Hal itu diungkapkan Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Prabumulih Adhi Chandra. Menurutnya, rapid test memiliki akurasi yang kurang pas. Untuk itu, ia menyarankan pejabat pemerintah daerah (pemda) untuk memeriksakan diri dengan menggunakan swab test, agar penyebaran virus Covid-19 dapat diatasi.

"Kita harus belajar dari kasus yang terjadi pada istri wakil wali kota yang dinyatakan positif. Padahal, sebelumnya dengan menggunakan rapid test dinyatakan negatif," terang Adhi Chandra di kantor DPD PKS, Selasa (14/4/2020).

Hal yang sama juga terkait hasil tes Wali Kota Prabumulih Ridho Yahya. Sebelumnya, dalam vidio yang dibagikan Humas Kota Prabumulih, Ridho mengaku telah memeriksakan diri menggunakan rapid test dan hasilnya negatif. ( Baca: Pasien Berstatus PDP Corona Asal Muratara Meninggal Dunia )
“Melalui akun resmi Humas Pemkot Prabumulih, wali kota Prabumulih menyatakan diri negatif Covid-19 dan kita sambut dengan senang hati. Tapi, sebaiknya Pak Wali Kota tetap melakukan swab test, karena memiliki akurasi tinggi," ungkap Adhi.

Sementara, pengurus Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Sumatera Selatan, Firlandia Mochtar, berharap agar aturan atau opsi pemberlakuan PSBB dapat dipertimbangkan demi memutus mata rantai penyebaran virus corona.

"Pemda perlu mengkaji untuk memberlakukan PSBB, menginggat saat ini penyebaran virus corona kepada beberapa orang yang terjangkit sudah melalui transmisi lokal," kata Firlandia.

Sejak ditetapkan pemerintah pusat sebagai kawasan zona merah Covid-19, berbagai upaya telah dilakukan pemda, mulai dari membagikan sembako kepada warga hingga menempatkan petugas dengan mendirikan posko di perbatasan untuk mencegah masuknya virus Covid-19 dari luar.

Sayangnya, upaya yang dilakukan pemda tersebut belum maksimal, terbukti dengan petugas yang berjaga di posko hanya duduk-duduk saja dan posko tak dijaga hingga malam hari.
(ihs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2364 seconds (0.1#10.140)