1.300 Jamaah Mulai Bergeser dari Madinah ke Mekkah

Senin, 15 Juli 2019 - 08:56 WIB
1.300 Jamaah Mulai Bergeser dari Madinah ke Mekkah
1.300 Jamaah Mulai Bergeser dari Madinah ke Mekkah. dok
A A A
MADINAH - Sebanyak 1.300 jamaah haji Indonesia gelombang I mulai bergerak dari Madinah ke Mekkah, kemarin. Jamaah yang bergeser tergabung dalam 3 kelompok terbang (kloter).

“Ada 3 kloter, sekitar 1.300 jamaah diberangkatkan hari ini (kemarin) yakni kloter SUB (Surabaya) 1, BTH (Batam) 1 dan 2, hari berikutnya pasti bertambah terus sesuai batas masa tinggal jamaah di Madinah,” ungkap Kepala Daker Madinah Akhmad Jauhari di Madinah, kemarin.

Akhmad Jauhari menyebutkan, untuk jamaah haji yang sakit atau sedang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit, maka tidak akan diberangkatkan bersama dengan rombongan. Kecuali bila secara medis jamaah tersebut mampu melakukan perjalanan jauh. Mengingat jarak Madinah ke Mekkah yang cukup jauh sekitar 400 km lebih yang akan ditempuh dalam waktu 6 sampai dengan 7 jam. “Kondisi jamaah haji menjadi perhatian dan akan dilakukan evakuasi tersendiri terhadap jamaah yang sakit tersebut,” katanya.

Akhmad Jauhari menyebutkan, bahwa dokumen para jamaah sudah lengkap sebagai persyaratan mutlak saat jamaah diberangkatkan dari Madinah menuju Mekkah. “Alhamdulillah untuk pemberangkatan hari ini (kemarin) sampai dengan tiga hari ke depan, seluruh dokumen sudah dilakukan pengecekan baik oleh petugas PPIH Arab Saudi Daker Madinah maupun ketua kloter masing-masing yang akan diberangkatkan,” ungkapnya.

Untuk kesiapan transportasi untuk mengangkut jamaah, PPIH telah berkoordinasi dengan pihak Naqabah Ammah Lis-Sayyarad (organda Arab Saudi) dan Muassasah Adila (lembaga di bawah naungan Kementerian Haji Arab Saudi di Madinah) untuk menyiapkan armada yang akan digunakan saat pemberangkatan jamaah Madinah ke Mekkah. “Karena ada pembatasan jumlah tertentu pada jam-jam tertentu, karena itu koordinasi ini harus dilakukan sejak awal, sehingga jumlah jamaah yang akan kita berangkatkan itu masih bisa terkover sesuai dengan batasan kuota yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi,” paparnya.

Akhmad Jauhari menambahkan bahwa PPIH juga telah melakukan persiapan dan koordinasi, termasuk dengan memberlakukan pos atau sektor Bir Ali di kawasan Dzul Hulaifa sebagai tempat transit jamaah saat pergerakan dari Madinah ke Mekkah. Masjid Bir Ali merupakan miqat (tempat niat berihram) sebelum berangkat ke Mekkah.

Jamaah akan diistirahatkan di Masjid Bir Ali untuk persiapan awal proses ibadah umrahnya menuju Mekkah. Jamaah akan melakukan salat sunah dan niat umrah di lokasi itu. Sekaligus, petugas melakukan pengecekan terakhir apakah syarat-syarat terkait ibadah umrah sudah dipenuhi jamaah.

Namun, karena kapasitas Masjid Bir Ali di kawasan Dzul Hulaifa terbatas, maka kebijakan Daker Madina menetapkan proses persiapan menggunakan kain ihram bagi jamaah dilakukan di hotel sebelum berangkat menuju Dzul Hulaifa. Sehingga ketika sampai Dzul Hulaifa, jamaah tinggal melakukan salat sunah dan kemudian diberangkatkan ke Mekkah.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1489 seconds (0.1#10.140)