Berlian Rp25,8 Miliar Raib, Polisi Jepang Buru Komplotan Pencuri

Minggu, 27 Oktober 2019 - 09:51 WIB
Berlian Rp25,8 Miliar Raib, Polisi Jepang Buru Komplotan Pencuri
Polisi Jepang Buru Pencuri Berlian Senilai Rp25,8 Miliar.
A A A
TOKYO - Polisi Jepang memburu komplotan pencuri berlian senilai 200 juta yen (Rp25,8 miliar) yang raib dalam sebuah pameran perhiasan di Kota Yokohama, Prefektur Tokyo, Jepang.

Menurut keterangan polisi, berlian yang dipajang di atas display selama tiga hari tersebut hilang pada Kamis (24/10).

Seperti dilansir Japan Today, berlian itu memiliki berat sekitar 50 karat dan menjadi salah satu barang langka di antara barang-barang berharga lainnya dari Rusia dan China selama pameran perhiasan di Kota Yokohama.

Pencurian itu baru disadari seorang staf yang melihat display sudah kosong dengan gembok terbuka.

Berlian itu milik firma asal Jepang dan menjadi satu-satunya barang yang hilang selama pameran. Kasus ini mirip pencurian toilet yang terbuat dari emas murni 18 karat saat pameran seni di Istana Blenheim, Inggris, 14 September lalu.

Toilet eksklusif senilai USD6 juta (Rp84 miliar) itu belum ditemukan, namun polisi telah berhasil menangkap seorang pria berusia 66 tahun yang diduga terlibat dalam kejahatan tersebut.

Insiden pencurian itu setelah sekelompok penjahat memaksa masuk ke Istana Blenheim di Oxfordshire pada Sabtu (14/9) sekitar pukul 04.50 waktu setempat.

Mereka mencuri karya seni itu. Toilet yang sebenarnya berfungsi tersebut berjudul “Amerika, dan para pengunjung dipersilakan untuk memakainya”.

Akibat insiden tersebut, istana tersebut mengalami kebanjiran karena pencuri menjebol paksa toilet tersebut.

Itu disebabkan toilet tersebut terhubung dengan sistem pipa di istana tersebut. Kamar mandi di mana toilet itu berada juga mengalami kerusakan yang signifikan. Sebelumnya, di Dubai, berlian senilai DH300 ribu (Rp1 miliar) juga hilang dicuri.

Namun, pencuri berhasil ditangkap polisi Dubai dalam 20 jam dan barang curian berhasil disita setelah diselundupkan menuju India.

Pelaku mencuri berlian seberat 3,27 karat itu dari toko perhiasan di area Naif pada 22 Oktober silam. Pada hari yang sama, mereka langsung melarikan diri menuju India.

Pemilik toko menyadari barang dagangannya hilang dalam tiga jam pascakejadian karena sibuk melayani pelanggan sebelum melapor ke polisi.

“Pelaku yang merupakan sepasang suami istri berhasil diidentifikasi dalam tempo yang cepat. Atas bantuan otoritas terkait India, kami berhasil menangkap pelaku di area transit di India.

Saat itu, mereka hendak menyelundupkan berlian menuju negara asal,” terang Kepala Polisi Dubai, Abdullah Khalifa Al Merri.

Al Merri memuji kinerja bawahannya, terutama Departemen Penyelidikan Kriminal (CID), yang berhasil melacak pelaku secara cepat.

Pelaku telah diekstradisi menuju Dubai dan mengakui perbuatannya. Mereka akan menjalani sidang dan dijatuhi hukuman sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di Dubai.

“Ini merupakan capaian baru. Kami ingin selalu menjadikan Dubai sebagai kota yang aman. Kami akan berupaya menurunkan angka kejahatan dan bertindak secara cepat dalam keadaan darurat,” kata Al Merri. Dirjen CID, Jamal Salem Al Jalaf, mengatakan penyelidikan cepat ini merupakan bukti kecanggihan teknologi.

Polisi Dubai memiliki pusat analis data untuk membantu mempercepat proses identifikasi. Sesuai bukti rekaman, pelaku yang berusia 40 tahun itu mendatangi toko emas.

Satu pelaku mengalihkan perhatian sales, sedangkan pelaku lainnya beraksi. Dengan tangan tertutup jaket, pelaku berhasil melancarkan aksinya.

Pelaku kemudian meninggalkan toko tanpa menyisakan kecurigaan sedikit pun. Keduanya, kata polisi Adel Al Joker, langsung pergi menuju Bandara Internasional Dubai dan terbang menuju India.

Untuk menghindari perhatian petugas, pelaku menelan berlian itu yang hanya dapat dikeluarkan dengan cairan tertentu.

Pencurian Artefak

Sementara itu, di India, komplotan pencuri berhasil menggasak dua barang antik dari Museum Nizam Silver Jubilee di Hyberabad.

Dua pelaku memasuki museum dai ventilasi udara pada dini hari. Mereka mengambil kotak tiffin emas bertahtakan berlian tiga lapis dan cangkir teh bekas Nizam Mir Osman Ali Khan.

Polisi menyatakan telah menonton rekaman video CCTV dan menemukan petunjuk lainnya yang dapat membantu menangkap pelaku.

“Sebanyak 10 tim akan menangani kasus ini. Kami berharap pelaku akan dapat segera ditangkap,” ujar Komisaris Polisi Hyderabad, Anjani Kumar yang datang langsung ke tempat kejadian.

Kumar menambahkan pelaku kemungkinan termasuk orang atau dibantu orang museum karena mengetahui rancangan bangunan secara detail, termasuk tempat penyimpanan barang-barang bernilai tinggi.

Pelaku menaiki atap museum dari gedung sebelah dan turun ke dalam museum menggunakan tali tambang.

Satu pelaku sulit diidentifikasi karena menggunakan penutup wajah secara penuh, sedangkan satu lagi wajahnya kelihatan sebagian.

Pelaku lalu memiringkan CCTV yang menyorot dua barang antik di lemari khusus. “Hal itu saja sudah menunjukkan pelaku memahami tofografi ruangan di dalam bangunan,” kata Kumar.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0130 seconds (0.1#10.140)