Orbit Jatim Tolak Kebijakan Calon Pengantin Harus Tes Urine

Rabu, 17 Juli 2019 - 13:43 WIB
Orbit Jatim Tolak Kebijakan Calon Pengantin Harus Tes Urine
Ilustrasi tes urine bagi calon pengantin di Jatim. Dok
A A A
SURABAYA -
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Our Right To Be Independent (Orbit) menolak kebijakan Kanwil Kemenag Jatim terkait calon pengantin wajib tes urine.

Aktivis Orbit Rudy Wedhasmara mengatakan, kebijakan tes urine bagi calon pengantin tidak tepat karena dinilai sudah masuk ke ranah hak pribadi. Menurutnya, kebijakan itu membuat hak sosial politik warga negara terganggu. "Menikah itu tidak orang perorang, tapi menikahkan dua keluarga. Kalau misalnya salah satu keluarga tahu calon pengantin itu positif narkoba, kan bisa buyar," katanya, Rabu (17/7/2019).
Pengacara yang kerap mendampingi terdakwa kasus narkoba ini menambahkan, kebijakan ini perlu dipertimbangkan ulang mengingat dampak sosial yang ditimbulkan. "Misalnya, ketika hendak masuk sekolah harus tes urine. Lalu ketika hendak masuk kerja juga harus tes urine. Artinya, kebijakan tes urine akan mengganggu dan menghambat warga negara untuk memenuhi hak dasarnya," paparnya.

Menurutnya, perlu keterlibatan banyak pihak sebelum kebijakan itu dikeluarkan. Utamanya, masyarakat atau menggandeng ormas keagamaan. "Harus ada konsultasi terlebih dulu pada pihak-pihak terkait. Ini cara untuk menjelaskan mengenai kebijakan itu (tes urine bagi calon pengantin). Disamping itu, bagaimana soal anggarannya, pelaksanaan teknisnya dan lain-lain," tandasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Kanwil Kemenag Jatim Moch Amin Mahfud, pada Jum' at (12/7/2019) lalu mengatakan, kebijakan tes urine bagi calon pengantin ini akan diterapkan mulai Agustus 2019. Bila ada calon pengantin positif narkoba, tidak akan menjadi masalah. Sebab, Kemenag tetap akan mengesahkan pernikahan mereka.

"Hanya saja, yang bersangkutan (positif) harus menjalani rehabilitasi. Jadi bukan berarti pernikahan dibatalkan pihak KUA. Tetapi mereka akan mendapat pengobatan. Kami obati, gratis. Ketahuan lebih awal kan lebih bagus, sehingga pernikahan rumah tangga itu menjadi sehat,” katanya.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6661 seconds (0.1#10.140)