Suhu Udara Ekstrem di Sumsel Lewati Batas Normal

Senin, 11 November 2019 - 16:18 WIB
Suhu Udara Ekstrem di Sumsel Lewati Batas Normal
Suhu Udara Ekstrem di Sumsel Lewati Batas Normal. Foto ilustrasi/SINDOnews/Dede Feb
A A A
PALEMBANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini sedang mengalami kondisi suhu udara ekstrem yang mencapai 36 derajat celcius.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Bambang Beny Setiaji mengatakan, suhu 36 derajat celcius tersebut melewati suhu maksimum normal rata-rata yakni 32 derajat celcius.

"Suhu ekstrem ini dampak posisi matahari yang sedang berada di sekitar garis ekuator dan efek gas rumah kaca, sebab masih adanya asap akibat kebakaran hutan dan lahan," ujar Beny kepada SINDOnews, Senin (11/11/2019).

Menurut Bambang, pihaknya juga mencatat suhu ekstrem di Sumsel dalam beberapa hari terakhir. Pada hari Minggu (10/11) kemarin, BMKG mendapati suhu udar di angka 36 derajat celcius.

Angka tersebut jauh dari suhu rata-rata normal yakni 27 derajat celcius dan suhu udara maksimum 32 derajat celcius.

"Suhu ekstrem yang pernah tercatat yang di alami Sumsel yakni mencapai 37 derajat celcius, itupun pada tahun 2015 silam, tiga tahun setelahnya suhu cenderung normal. Namun, pada 2019 suhu kembali mencapai 36 derajat celcius," ungkapnya.

Meski demikian, jelas Bambang, meningkatnya suhu udara diprediksi tidak berlangsung terlalu lama karena akan ada potensi hujan pada 12-15 November 2019 seiring melemahnya Badai Tropis Nakri dan munculnya Sirkulasi Kalimantan.

"Munculnya Borneo Vorteks (Sirkulasi Kalimantan) menyebabkan masuknya massa udara dari Laut Cina Selatan dan Laut Jawa ke wilayah Sumsel, jadi ada potensi hujan tiga hari ke depan," ujarnya.

Hujan dengan kriteria sedang hingga lebat diprediksi turun di Kabupaten Lahat, PALI, OKU (Ogan Komering Ulu), OKU Selatan, Muara Enim, Banyuasin, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Empat Lawang, Musi Banyuasin, Kota Palembang, Pagaralam dan Prabumulih. Sedangkan, hujan dengan intensitas ringan turun di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), OKU Timur dan Ogan Ilir.

Kendati demikian, BMKG tetap mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktifitas pembakaran di sekitar rumah maupun lahan pertanian. Hal itu mengingat kondisi udara masih kering, sehingga mudah memicu terjadinya kebakaran besar.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.4855 seconds (0.1#10.140)