Korea Raup Keuntungan dari 5G Saat Indonesia Masih Ragu

Selasa, 12 November 2019 - 15:36 WIB
Korea Raup Keuntungan dari 5G Saat Indonesia Masih Ragu
Korea Selatan meraup keuntungan dari penggunaan teknologi 5G pada jaringannya. Foto/Giz China
A A A
SEOUL - Indonesia masih ragu menggunakan teknologi jaringan kelima (5G) atau tidak karena dinilai kurang ekonomis.

Di saat yang sama, Korea Selatan sebagai pengguna pertama 5G sudah mereguk keuntungan besar dari teknologi tersebut.

Keuntungan tersebut diungkap oleh Korea Telecom. Mereka baru-baru ini mengumumkan adanya pertumbuhan tahun pertama bisnis selulernya dalam tujuh kuartal terakhir.

Hal ini sebagian besar ditopang oleh penyebaran layanan 5G dan peningkatan Pendapatan Per Pengguna (ARPU) yang terus-menerus naik.

"Sebanyak 85% dari pengguna 5G berlangganan paket lalu lintas tanpa batas tingkat atas," kata Yoon Kyung-keun, Kepala Keuangan Korea Telecom seperti dilansir laman Giz China.

Pada Q3 (kuartal ketiga), pendapatan bisnis seluler Korea Telecom meningkat 1% menjadi 1,66 triliun won (USD1,43 miliar).

Meskipun nilai ARPU turun 0,4% YoY menjadi 31.912 won (USD27) atau minus 0,5% dari bulan sebelumnya. Dengan demikian perusahaan mencapai pertumbuhan dalam tiga kuartal berturut-turut.

Ada juga peningkatan pendapatan sebesar 4,5% menjadi 6,21 triliun won (USD5,3 miliar). Namun, laba bersih turun 10,9% menjadi 213 miliar won (USD183 juta) lantaran dipicu lonjakan pengeluaran modal dan kenaikan 23,4% untuk biaya pemasaran.

Hingga akhir September, operator memiliki 1,06 juta pengguna 5G. Jumlah itu menyumbang 4,8% dari total 21,77 juta pengguna, meningkat 6,8%.

Ini memprediksi akan ada 1,5 juta pengguna 5G pada akhir tahun ini. Saat pengguna bermigrasi ke jaringan generasi berikutnya, jumlah total pengguna 4G menurun.

Disebutkan, antara Maret dan sekarang, Korea Telecom kehilangan 22.000 pengguna pelanggan 4G.

Dalam tiga kuartal pertama, pengeluaran modal operator mencapai 2,1 triliun won (USD1,8 miliar), melebihi total 1,98 triliun won (USD1,6 miliar) pada 2018.

Jaringan akses nirkabel menyumbang 72% dari total pengeluaran dan menyebarkan 63.000 BTS 5G yang meliputi 85 kota di Korea Selatan.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4170 seconds (0.1#10.140)