Geger, Warga Lampung Timur Terduga Teroris Ditangkap

Jum'at, 22 November 2019 - 13:08 WIB
Geger, Warga Lampung Timur Terduga Teroris Ditangkap
Sejumlah barang yang disita polisi terkait penangkapan terduga teroris di Lampung Timur. Foto/iNews TV/Supriyono
A A A
JAKARTA - Warga Lampung Timur dihebohkan adanya berita penangkapan terduga anggota Jamaah Ansharut Daullah (JAD) di Jalan Soekarno-Hatta, Bandar Sribawono, Kamis 21 November 2019.

Warga tidak menyangka sosok berinisial FAF diduga terlibat JAD. Sebab selama ini pria berusia 21 tahun itu bersikap baik.

“FAF selama ini ikut bekerja dengan mertuanya sebagai pemasang instalasi listrik dan tidak ada yang mencurigakan. FAF anaknya rajin ibadah, sering ke masjid dan bergaul layaknya warga yang lain,” kata Maimin, warga setempat.

Pernyataan Maimin dibenarkan oleh Kepala Desa Srimenanti Sunardi.

"Benar FAF merupakan menantu Siswo adalah warga kami yang ada di Dusun 2 Srimenanti. Sepengetahuan kami, keluarga mereka tidak pernah terlibat masalah kriminal atau bermasalah dengan Negara, kami malah dapat kabar dari Pak Danramil Sribhawono dan saya langsung ke lokasi kediaman yang bersangkutan, Namun belum jelas apa masalahnya,” tutur Sunardi.

Sementara, Siswo mengakui FAF adalah menantunya dan baru 1,5 bulan menikah dengan putrinya. Sebelumnya FAF tinggal bersama orang tuanya di Tanjung Priok, Koja, Jakarta Utara.

Saat penangkapan, Siswo sedang bersama FAF menumpangi mobil hendak melaju ke Jalan Soekarno Hatta. Dalam perjalanan, tiba-tiba mobil yang mereka tumpangi dicegat oleh empat orang yang keluar dari dua mobil di depannya.

”Mereka mengatakan dari Densus 88 Mabes Polri dan mendapat perintah menangkap FAF karena diduga ikut terlibat jaringan JAD,” ujar Siswoko.

Selanjutnya FAF langsung dibawa oleh tim Densus 88 menuju arah Bandar Lampung. Dari penangkapan dan pengeledahan, anggota tim Densus 88 membawa dua kartu keluarga, surat pindah atas nama FAF, satu kotak bekas handphone, dua lembar foto copy KTP atas nama FAF dan istrinya, dua buah flashdisk, empat buah buku.

Pengeledahan juga disaksikan ketua RT dan kepala dusun setempat.

"Itu buku tentang pedoman salat sunah dan kecintaan kepada Rasulullah, tidak ada buku tentang jihad seperti yang diberitakan oleh media lain. Silahkan tanya ke RT dan kepala dusun yang ikut menyaksikan pengeledahan," jelas Siswo.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9528 seconds (0.1#10.140)