iPhone dan Sejumlah Smartphone Dilarang Beredar di Rusia

Senin, 25 November 2019 - 12:51 WIB
iPhone dan Sejumlah Smartphone Dilarang Beredar di Rusia
Ilustrasi Apple. Foto/Ist
A A A
MOSKOW - Smartphone rancangan Apple Inc, iPhone kemungkinan akan dilarang beredar di Rusia tahun depan. Tak hanya iPhone, beberapa Smartphone juga dilarang beredar.

Hal ini berkaitan dengan pengesahan undang-undang baru yang disahkan oleh Majelis Rendah Parlemen Rusia pekan lalu.

Dalam keterangannya, undang-undang mencegah penjualan perangkat tertentu yang tidak memiliki perangkat lunak Rusia yang sudah diunduh sebelumnya.

Mengutip dari laman phonearena, Senin (25/11/2019) Oleg Nikolayev, salah satu penulis undang-undang ini, menjelaskan bahwa banyak orang Rusia yang tidak tahu bahwa ada alternatif domestik untuk aplikasi yang dimuat sebelumnya pada ponsel yang diimpor ke negara itu.

"Ketika kita membeli perangkat elektronik yang kompleks, mereka sudah memiliki aplikasi individual. Kebanyakan aplikasi Barat, sudah terpasang sebelumnya. Secara alami, ketika seseorang melihatnya mereka mungkin berpikir bahwa tidak ada pilihan alternatif domestik yang tersedia. Namun, saat pra-instal aplikasi, kami juga akan menawarkan yang Rusia miliki kepada pengguna, kemudian mereka akan memiliki hak untuk memilih" lanjut Nikolayev.

Undang-undang baru ini akan mulai berlaku Juli mendatang. Namun, undang-undang ini belum diterima secara universal di Rusia di mana beberapa pihak khawatir perangkat lunak yang ditawarkan oleh Rusia akan digunakan untuk memata-matai konsumen.

Asosiasi Perusahaan Dagang dan Produsen Peralatan Rumah Tangga dan Komputer Listrik (RATEK) mengatakan untuk memuat perangkat lunak yang dikembangkan Rusia pada semua Smartphone tidak mungkin dilakukan. Hal ini dapat mengakibatkan beberapa pabrikan global bisa dipaksa keluar dari pasar Rusia.

Selain itu sistem operasi iOS mobile Apple adalah sistem tertutup, tidak mungkin iPhone akan ditawarkan dengan perangkat lunak Rusia yang tidak dikenal untuk dimuat sebelumnya.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7396 seconds (0.1#10.140)