Biodiesel B100 Siap Jadi Produk Unggulan

Kamis, 28 November 2019 - 13:42 WIB
Biodiesel B100 Siap Jadi Produk Unggulan
Biodiesel B100 Siap Jadi Produk Unggulan. Foto/SINDOnews/Dede Feb
A A A
PALEMBANG - Provinsi Sumsel memproduksi energi terbarukan, biodiesel 12 tahun yang lalu. Pada tahun 2007, di Desa Kotabaru Selatan, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, berdiri pabrik biodiesel sebagai energi rendah karbon atas program Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek-Dikti).

Setahun setelahnya pabrik ini, diresmikan. Sayangnya, pabrik dengan kapasitas 6 ton/hari berbahan baku tanaman jarak pagar (Jatropha Curcas) tidak berumur panjang.

Padahal, industri biodiesel berinvenstasi pabrik Rp5 miliar yang dilengkapi fasilitasnya mencapai Rp8,5 miliar pernah ditetapkan sebagai pilot project biodiesel di Indonesia.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel, Rudi Aprian mengatakan, belum lima tahun berproduksi, pabrik mengalami defisit produksi.

Bahan baku tidak lagi diperoleh dari petani, apalagi harga bahan bakar minyak bumi sempat turun sehingga masyarakat kembali menggunakan energi konvensional tersebut.

Pada rapat yang diselenggarakan di Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbagda) Sumsel beberapa waktu lalu, diketahui pemerintah kembali akan menghidupkan pabrik ini.

"Pabrik biodiesel itu akan kembali dioperasionalkan dengan bahan baku diubah menjadi Crude Palm Oil (CPO) sawit," ujar Rudi, Kamis (28/11/2019).

Sebagai persiapannya, pemerintah provinsi Sumsel bersama Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) kini tengah melakukan studi kelayakan guna menghitung besaran investasi menghidupkan pabrik biodiesel tersebut.

Berbicara soal biodiesel, kata Rudi, Provinsi Sumsel berpotensi dalam energi tersebut, terutama yang berasal dari tanaman sawit. Pilihan ini juga untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8118 seconds (0.1#10.140)