ITB Wisuda Puluhan Mahasiswa dari 15 Negara

Jum'at, 19 Juli 2019 - 16:05 WIB
ITB Wisuda Puluhan Mahasiswa dari 15 Negara
ITB wisuda puluhan mahasiswa dari 15 negara. Foto/ist
A A A
BANDUNG - Institut Teknologi Bandung mewisuda 1.760 mahasiswa pada Jumat (19/7/2019). Dari ribuan mahasiswa yang diwisuda, 21 diantaranya mahasiswa dari 15 negara.

21 mahasiswa internasional dari berbagai program studi. Mereka berasal dari 15 negara yaitu Cambodia, Cina, Czechia, Ethiopia, Madagaskar, Malaysia, Myanmar, Laos, Libya, Pakistan, Rwanda, Timor Leste, Uganda, United Republik of Tanzania, dan Vietnam. "Suatu kehormatan dan kebahagian bagi ITB karena dapat berbagi ilmu dan pengetahuan kepada para mahasiswa internasional," kata Rektor ITB Kadarsah Suryadi.

Lebih lanjut Rektor mengatakan, 1.760 wisudawan dari Program Sarjana, Magister, dan Doktor. Wisudawan Program Sarjana sebanyak 1.148 orang, wisudawan Program Magister sebanyak 575 orang, dan wisudawan Program Doktor sebanyak 37 orang.

Dalam sambutannya, Kadarsah Suryadi memamaparkan tentang peran ITB dalam Mitigasi dan Pengurangan Risiko Bencana untuk Membangun Budaya Tangguh Bencana. Seperti diketahui, negara Indonesia tidak hanya kaya akan sumber daya alamnya tetapi juga memiliki potensi akan sumber-sumber ancaman berbagai bencana.

"Mengingat negara yang kita cintai terletak di wilayah yang kaya akan sumber daya alam namun juga rawan terhadap ancaman bencana alam, maka sangat dibutuhkan keterlibatan semua elemen pemangku kepentingan dalam mengisi gap dalam upaya pengurangan risiko bencana yang ada," ujar rektor dalam siaran persnya.

Dijelaskan Rektor, berbagai kejadian bencana yang melanda Indonesia merupakan tantangan tersendiri bagi ITB sebagai pijakan dalam menyusun kebijakan dan arah penelitian. ITB telah merancang advanced technology untuk dapat menyelesaikan tantangan antara lain dengan menetapkan infrastruktur, mitigasi bencana, dan kewilayah menjadi salah satu fokus dan agenda riset.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan ITB antara lain berupa identifikasi, analisis dan pemetaan bahaya geologi (gempa bumi, tanah longsor, gunung berapi, dan tsunami) dan bahaya hidro-meteorologi (banjir, kekeringan, angin ribut, peningkatan tinggi permukaan laut).

Selanjutnya juga dilakukan penelitian yang bersifat hard science sampai dengan kajian-kajian soft science berupa kajian kerentanan dan risiko, kajian kerusakan/pemetaan, serta perumusan rencana tindak mitigasi risiko bencana yang lebih bersifat praktis dan mudah diimplementasikan.

"Penelitian-penelitian tersebut dilaksanakan oleh laboratorium dan pusat-pusat penelitian yang ada di ITB dengan misi mempercepat kemampuan ITB dalam menghasilkan karya-karya riset yang unggul," kata Rektor.

Kepada para wisudawan, rektor berpesan, di manapun akan berkiprah dan berkarya, hendaklah siap menjadi inovator dan pelopor pengembangan, menjadi tempat bertanya, dan siap untuk memajukan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan tanah air.

"Jangan harapkan hasil yang secara instan, rencanakan dan jalani semuanya dengan tekun dan bersungguh-sungguh. Tentu akan ada rintangan, tantangan, tetapi teruslah berusaha dan jangan lupa berdoa," pesannya.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6596 seconds (0.1#10.140)