Rencana Penghapusan Ujian Nasional Dinilai Terlambat

Senin, 02 Desember 2019 - 12:24 WIB
Rencana Penghapusan Ujian Nasional Dinilai Terlambat
Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Abdullah Ubaid mendukung langkah pemerintah yang ingin menghapus sistem UN tersebut. Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Mendikbud Nadiem Anwar Makarim berencana menghapus sistem Ujian Nasional (UN). Namun, Kemendikbud saat ini masih melakukan kajian secara matang sebelum diputuskan menjadi kebijakan.

Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Abdullah Ubaid mendukung langkah pemerintah yang ingin menghapus sistem UN tersebut. Hanya saja, kebijakan itu dianggap sudah terlambat.

"Itu kebijakan yang sudah telat. Harusnya UN dari dulu sudah dihapus, karena sudah tidak ada relevansinya," ujar Ubaid saat dihubungi SINDOnews, Senin (2/12/2019).

Kang Ubaid, sapaan akrabnya menilai sistem UN yang berlaku saat ini memang tidak relevan lagi untuk menjawab tantangan zaman di sektor pendidikan dan dalam upaya menyiapkan generasi terdidik serta sumber daya manusia yang unggul.

Namun lebih dari itu, Ubaid mengingatkan, fokus pemerintah seharusnya dilakukan terhadap para pengajar atau guru.

Terlebih, bicara sektor pendidikan maju juga mendasarkan kepada para tenaga guru yang disiapkan oleh negara.

"Pemerintah jangan hanya fokus pada peserta didik. Guru nya gimana? Kan perkembangan murid itu tergantung gurunya. Gurunya dong dievaluasi, jangan muridnya terus yang jadi obyek," tegasnya.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6080 seconds (0.1#10.140)