Gubernur Sumsel Pastikan Beri Sanksi Tegas SMA Taruna Indonesia

Sabtu, 20 Juli 2019 - 15:33 WIB
Gubernur Sumsel Pastikan Beri Sanksi Tegas SMA Taruna Indonesia
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru. Foto/SINDOnews/Berli Zulkanedy
A A A
PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru memastikan akan tegas memberikan sanksi jika memang terjadi kesalahan yang dilakukan Sekolah Taruna Indonesia Palembang.

Ancaman sanksi dari gubernur ini disampaikan sesaat setelah mendapat kabar duka meninggalnya WJ (14) korban MOS Sekolah Taruna Indonesia Palembang yang sempat kritis selama 6 hari.

WJ merupakan korban meninggal yang kedua. Sebelumnya, korban yang meninggal dunia adalah DBJ yang diduga juga dianiaya oleh tersangka OF, staf pengajar SMA Taruna Indonesia, Palembang.

"Saya tetap konsisten dengan statmen saya sebelumnya. Kalau nanti terbukti ini kesalahan lembaga pasti akan ada sanksi untuk sekolah tersebut. Sekarang Diknas sudah membentuk tim untuk menangani masalah ini," tegasnya.

Namun demikian, agar lebih jelas dia pun masih menunggu kepastian apakah kesalahan memang dilakukan pihak lembaga sekolah atau hanya individu.

"Kalau individu kita tidak bisa masuk, karena itu ranahnya polisi. Tapi kalau soal kedisplinan dan ketaatan terhadap aturan itu ada sanksinya tersendiri " imbuhnya.

"Turut belasungkawa saya, tolong sampaikan. InsyaAllah saya akan melayat besok setelah acara di BKB," ujarnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Widodo mengatakan akan secepatnya melakukan evaluasi terhadap Sekolah Taruna Palembang tersebut.

Dia bahkan memastikan tak segan menyetop izin operasional sekolah tersebut jika nanti terbukti bahwa kekerasan dan pelanggaran yang dilakukan secara terstruktur.

"Mestinya secara reguler pihak sekolah memberi tahu kami jika ada kegiatan. Dan semestinya MOS itu hanya pengenalan jadi tidak boleh ada kontak fisik. Apalagi kegiatan yang dilakukan di luar pagar sekolah harusnya ada laporan ke kami biar bisa kami monitor" jelasnya.

Seperti diketahui korban WJ (14) diketahui menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 20.00 WIB setelah sempat mengalami kritis 6 hari saat tengah menjalani MOS di sekolahnya.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.3962 seconds (0.1#10.140)