Kebakaran Hebat, Kota Sydney Diselimuti Kabut Asap

Minggu, 08 Desember 2019 - 08:23 WIB
Kebakaran Hebat, Kota Sydney Diselimuti Kabut Asap
Kebakaran dahsyat yang terjadi di sekitar Sydney membuat kota itu diselimuti asap dan memicu penyakit pernapasan. Foto/Reuters
A A A
MELBOURNE - Kebakaran hebat membuat kota Sydney, Australia, diselimuti kabut asap yang menyebabkan lonjakan penyakit pernapasan dan pembatalan sejumlah even olah raga luar ruangan.

Petugas pemadam kebakaran mengatakan dibutuhkan waktu berminggu-minggu untuk mengendalikan kebakaran tersebut, tetapi tidak akan padam tanpa bantuan hujan lebat.

Ribuan petugas pemadam kebakaran yang lelah terus berjuang melawan 100 kobaran api di negara bagian New South Wales. Petugas pemadam kebakaran Australia telah berjuang melawan kebakaran hutan selama sebulan.

Kebakaran besar di utara Sydney, kota terbesar di Australia, terjadi pada hari Jumat membakar 335.000 hektar lahan.

“Kita perlu hujan lebat untuk memadamkan kebakaran ini. Itu benar-benar akan menghentikannya," kata Dinas Pemadam Kebakaran Pedesaan New South Wales.

"(Kebakaran) ini akan memakan waktu berminggu-minggu untuk dipadamkan," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, MInggu (8/12/2019).

Biro Meteorologi Australia di Twitter mengatakan kebakaran di sekitar Sydney telah memompa sejumlah besar asap ke udara sehingga mereka tampak sebagai hujan yang signifikan pada radar.

New South Wales (NSW) Health mengatakan pada hari Jumat malam bahwa sekitar 1.140 orang telah mencari bantuan medis untuk masalah pernapasan atau asma dalam seminggu terakhir.

Jumlah ini seperempat lebih banyak dari pada minggu biasa. Ambulance NSW menerjunkan sekitar sepertiga lagi untuk menjawab panggilan.

Enam orang tewas, hampir 700 rumah terbakar dan jutaan hektar tanah telah diratakan.

Angin kencang yang berhembus membuat api bergerak beberapa pinggiran di Sydney barat daya pada hari Sabtu.

"Sudah berlangsung sepanjang hari, api datang dari belakang dan kami memadamkannya. Tetapi kemudian yang lain datang dari samping sehingga para pemadam kebakaran menutupi rumah itu dengan busa,” kata Luke Wright yang membantu menyelamatkan rumah saudaranya.

"Pagar telah rusak tetapi itu saja, sangat beruntung," imbuh Wright kepada media lokal.

Komisaris Layanan Pemadam Kebakaran Shane Fitzsimmons mengatakan yang kemungkinan terburuk mungkin masih ada di depan mata, dengan suhu diperkirakan naik ke angka 40 derajat Celcius dalam beberapa hari mendatang dan tidak ada curah hujan berarti yang diharapkan sampai akhir Januari.

"Masih beberapa bulan ke depan yang sulit dan kami sudah melihat konsekuensi mengerikan dari kebakaran musim ini," kata Fitzsimmons kepada 9News Australia.

Negara bagian tetangga Queensland itu menghadapi sekitar 45 kebakaran dan suhu pada hari Sabtu mencapai 40 Celcius.

Kebakaran hutan sering terjadi di Australia selama musim panas, yang dimulai pada bulan Desember, tetapi tahun ini kebakaran terjadi jauh lebih awal.

Suhu yang meningkat, angin kering dan pembakaran lahat dituding menjadi penyebabnya. Kekeringan selama tiga tahun telah membuat sebagian besar Australia kering.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0560 seconds (0.1#10.140)