Pasar Beduk Tutup, Penjualan Lemang Turun hingga 50 Persen

Selasa, 12 Mei 2020 - 11:42 WIB
loading...
Pasar Beduk Tutup, Penjualan Lemang Turun hingga 50 Persen
Pasar Beduk Tutup, Penjualan Lemang Turun hingga 50 Persen. Foto/SINDOnews/Era NW
A A A
LUBUKLINGGAU - Sejumlah pedagang makanan ringan mengalami penurunan pendapatan imbas pandemi COVID-19 termasuk yang dialami pembuat penganan lemang bambu di Kota Lubuklinggau.

Bustomo (52), pembuat lemang bambu mengaku produksi lemang tahun ini berkurang 50 persen sejak wabah Corona menyebar di Indonesia, khususnya di Kota Lubuklinggau.

Namun, Bustomi tetap menjalankan aktivitasnya sebagai pembuat lemang bambu. Dia begitu terampil membolak-balikan satu persatu lemang bambu dengan menggunakan tanggannya di tengah teriknya panas tungku api pemanggangan.

"Tahun ini pembuatan lemang tidak banyak seperti bulan Ramadhan tahun sebelumnya, ditambah lagi tidak adanya pasar beduk akibat dampak Corona," kata Bustomi saat dibincangi di rumahnya, Selasa (12/5/2020).

Pada bulan puasa kali ini, ia hanya membuat 110-120 lemang perhari dan berbeda dari bulan puasa tahun lalu yang bisa mencapai 200 batang lemang bambu.

Namun, ia tetap bersyukur Ramadhan kali ini meski permintaan lemang bambu sedikit, tapi masih bisa mencukupi kebutuhan keluarga. “Satu lemang harganya Rp15 ribu,” terangnya.

Lemang bambu miliknya sudah banyak dikenal pelanggan mulai dari Palembang, Jakarta, bahkan ada yang sengaja datang dari Surabaya untuk membeli. “Ada tiga rasa lemang, rasa gurih, gula merah (lemang manis), dan pisang,” tuturnya.

Ia pun menjamin, rasa lemang buatannya lebih nikmat dibandingkan lemang lainnya karena teksturnya garing, serta dapat bertahan hingga dua hari. “Kalau masalah rasa kita jamin karena tidak pakai bahan pengawet. Rasanya sangat alami,” katanya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0044 seconds (0.1#10.140)