Erick Tohir Batalkan Pembangunan Gedung Arsip BUMN yang Digagas Rini Soemarno

Minggu, 15 Desember 2019 - 15:11 WIB
Erick Tohir Batalkan Pembangunan Gedung Arsip BUMN yang Digagas Rini Soemarno
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membatalkan rencana pembangunan Gedung Arsip BUMN yang digagas Rini Soemarno. Karena dia bertekad memperbaiki anggaran Kementerian BUMN yang kurang efisien. Foto SINDOnewss
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membatalkan rencana pembangunan Gedung Arsip BUMN yang digagas Rini Soemarno. Karena dia bertekad memperbaiki anggaran Kementerian BUMN yang kurang efisien. Salah satunya temuan terkait rencana pembangunan Gedung Arsip BUMN tersebut.

"Kemarin, baru saja kami sisir anggaran di BUMN, mana yang tidak efisien dan kurang tepat, kami perbaiki," kata dia ditemui di Balai Sarbini, Jakarta, Minggu (15/12/2019).

Erick menilai lokasi anggaran tidak efisien ditengah era digitalisasi. Karena saat ini sudah dikenal sistem penyimpanan komputasi awan atau cloud computing.

"Seperti kemarin mau beli tanah atau gedung buat gedung arsip, saya rasa sekarang eranya sudah icloud (cloud computing), ngapain kita bikin sesuatu yang masif lagi," katanya.

Oleh sebab itu, Erick menilai anggaran tersebut akan lebih bermanfaat jika dialokasikan untuk kebutuhan renovasi gedung Kementerian BUMN yang sudah berusia hampir 30 tahun. Nantinya, setiap lantai akan dibuat ruang kerja bersama atau co-working space.

"Semua lantai kita renovasi menjadi co-working space yang kreatif. Apalagi kedepan, kami musti pikirkan generasi muda yang ada di BUMN," jelasnya.

Rencana pembangunan Gedung Arsip BUMN digagas dibawah kepemimpinan Menteri BUMN 2014-2019 Rini Soemarno, dengan anggaran Rp50 miliar untuk tahun 2020. Anggaran tersebut dimasukkan dalam pagu anggaran indikatif Kementerian BUMN.

Selain itu, anggaran lain yang menjadi perhatian Erick adalah training atau pelatihan bagi pegawai Kementerian BUMN. Anggaran tersebut, dia bilang, akan dimanfaatkan dengan serius untuk meningkatkan kualitas pegawai.

"Jadi saya enggak mau bikin hal-hal yang cuma rapat-rapat enggak penting. Tapi budget ini bener-bener kami pakai untuk meng-upgrade tim yang ada di BUMN. Apalagi dengan paradigma yang sekarang, kita sebagai service oriented. Jadi penting sekali coaching mentoring untuk teman-teman yang di Kementerian BUMN," jelasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0633 seconds (0.1#10.140)