Keren, Anak Tukang Becak Diminta Menjadi Dosen Luar Biasa

Selasa, 23 Juli 2019 - 18:59 WIB
Keren, Anak Tukang Becak Diminta Menjadi Dosen Luar Biasa
Herayti, anak tukang becak yang diminta menjadi dosen. Foto/SINDOnews/Rasyid Ridho
A A A
SERANG - Herayati Sawitri anak pengayuh becak asal Kota Cilegon, Banten, akhirnya dapat menggapai cita-cita yang selama ini diimpikan menjadi seorang dosen di tanah kelahirannya.

Hera diminta pihak kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) untuk bergabung menjadi dosen luar biasa.

Permintaan itu disampaikan secara langsung oleh Rektor Untirta Soleh Hidayat kepada anak dari pasangan Sawiri dan Durah warga Kelurahan Kotasari, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon.

Pihak kampus mengetahui bahwa Herayati telah menempuh pendidikan S2 di Institut Teknologi Bandung (itb) dengan waktu 10 bulan .

"Dia punya cita-cita menjadi dosen. Anaknya berprestasi, dari keluarga dengan perekonomian kurang. Kami menyambut baik keinginan dari Herayati yang ingin menjadi dosen di Banten," kata Rektor Untirta Soleh Hidayat, Selasa (23/7/2019).

Dengan prestasi dan potensi yang dimiliki oleh lulusan terbaik ITB, Soleh berharap kehadiran Herayati dapat memberikan motivasi dan inspirasi kepada anak muda di Banten. Nantinya, Hera akan menjadi dosen di Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan atau Teknik Kimia, Fakultas Teknik Untrita.

"Semester ini bulan September akan mulai mengajar sebagai dosen luar biasa. Sambil menunggu adanya penerimaan dosen. Nanti Herayati untuk ikut tes sebagai dosen tetap,” jelasnya.

Herayati mengaku bahagia setelah mendapatkan tawaran dan menerimanya menjadi dosen luar biasa dari Untirta.

"Tadi diminta menjadi dosen luar biasa untuk ngajar teknik kimia dasar di beberapa jurusan. Lebih banyaknya di fakultas teknik. Alhamdulillah Hera senang, kan memang inginnya menjadi dosen tetap di sana (untrita)," ujarnya.

Sebelumnya, kata Herayati, saat lulus S1 dan memperoleh predikat Cum Laude dengan IPK 3,77 sudah diminta untuk mengabdikan diri menjadi dosen Untrita jika sudah menempuh pendidikan S2. "Memang inginnya begitu (menjadi dosen), dari tahun lalu sudah saya sampaikan ingin menjadi dosen," katanya.

Untuk diketahui, Program Magister Kimia yang sudah dilaluinya menggunakan Program Fast Track dalam waktu satu tahun saja. Hebatnya lagi, Herayati lulus dengan tidak mengeluarkan biaya. Bahkan, bisa memberikan uang saku untuk orang tua.

Hera menyelesaikan tesis dengan judul “The Sulfonated Chitosan Derivatives: Synthesis and Their Application for Curcumin Delivery” dengan pembimbing dari ITB yakni Dr Deana Wahyuningrum dan advisor dari Chulalongkorn University Dr Varawut Tangpasuthadol dan Dr Voravee P Hoven.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6516 seconds (0.1#10.140)