Wakil Wali Kota Apresiasi KPAI yang Nobatkan Palembang Kota Layak Anak

Sabtu, 27 Juli 2019 - 16:48 WIB
Wakil Wali Kota Apresiasi KPAI yang Nobatkan Palembang Kota Layak Anak
Turunnya kasus yang terjadi pada anak mengantarkan Kota Palembang meraih predikat sebagai kota layak anak oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Foto SINDOnews
A A A
PALEMBANG - Turunnya kasus yang terjadi pada anak mengantarkan Kota Palembang meraih predikat sebagai kota layak anak oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memberikan fasilitas yang mendukung Kota Palembang sebagai kota layak anak.

"Kita sangat mengapresiasi KPAI yang telah menobatkan Palembang sebagai kota layak anak. KPAI juga telah bekerja sama dengan baik dalam membantu setiap permasalahan anak di kota ini," ujar Wakil Wali Kota Palembang, Sabtu (27/07/2019).

Wakil Wali Kota yang kerap disapa Finda tersebut juga mengatakan, pihaknya akan memperbesar Kantor KPAI Palembang untuk mendukung kerja komisi tersebut sehingga lebih maksimal.

"Kita sudah berkoordinasi hari ini juga akan kita buka skat pembatasnya, kebetulan bersebelahan dengan gedung BKP-SDM, supaya lebih besar dan nyaman," katanya.

Sementara itu, Ketua KPAI Kota Palembang Romy Apriansyah mengapresiasi Pemerintah Kota Palembang yang selama ini berperan aktif mendukung keberadaan KPAI.

"Pemkot sangat aktif mensupport kami, sehingga kerja KPAI dalam menangani setiap kasus menjadi mudah, kami sangat mengapresiasi, mudah-mudahan kedepan terus bisa bersinergi dengan baik," ujarnya.

Untuk kasus anak di tahun 2019 ini, kata Romy, jauh menurun bila dibanding dengan tahun sebelumnya.

"Tahun 2018 lalu ada 52 kasus, sementara untuk tahun ini baru ada 6 kasus. Penurunan yang sangat signifikan inilah salah satu item penilaian kota Palembang meraih penghargaan kota layak anak kemarin," jelasnya.

Romy juga mengungkapkan, dari jumlah banyaknya kasus yang ditangani, lebih didominasi oleh kasus bully dan perebutan hak asuh. "Untuk saat ini kasus yang sering terjadi pada anak masih sial bully dan perebutan hak asuh, itu saja," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.5847 seconds (0.1#10.140)