Warga Amerika Demo Turun ke Jalan Tolak Perang

Minggu, 05 Januari 2020 - 10:31 WIB
Warga Amerika Demo Turun ke Jalan Tolak Perang
Aksi demonstrasi menolak perang di AS. Foto/Reuters
A A A
WASHINGTON - Sejumlah kelompok pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Washington dan sejumlah kota di Amerika Serikat (AS) lainnya, Sabtu (4/1).

Mereka memprotes serangan udara di Irak yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump yang menewaskan Komandan Pasukan IRGC Iran, Letnan Jenderal Qassem Soleimani.

Selain itu, demonstran juga memprotes keputusan Trump mengirim sekitar 3.000 pasukan tambahan ke Timur Tengah.

"Tidak ada keadilan, tidak ada kedamaian. AS keluar dari Timur Tengah,” teriak ratusan demonstran di luar Gedung Putih sebelum massa akhirnya berbaris ke Trump International Hotel, beberapa blok jauhnya dari Gedung Putih.

Protes serupa terjadi di New York, Chicago, dan kota-kota lain. Penyelenggara di Code Pink, sebuah kelompok anti-perang yang dipimpin wanita, mengatakan, protes dijadwalkan pada hari Sabtu di sejumlah kota besar dan kecil di AS.

Para pengunjuk rasa di Washington memegang tanda yang bertuliskan "Tidak ada perang atau sanksi terhadap Iran!" Dan "A.S. pasukan keluar dari Irak!".

Pembicara di acara Washington termasuk aktris dan aktivis Jane Fonda (82), yang tahun lalu ditangkap pada protes perubahan iklim di tangga Capitol A.S.

"Orang-orang muda di sini harus tahu bahwa semua perang yang terjadi sejak Anda lahir telah diperebutkan dengan minyak," kata Fonda kepada kerumunan massa.

Ia menambahkan, “Kita tidak bisa lagi kehilangan nyawa dan membunuh orang dan merusak lingkungan karena minyak."

“Pergi ke aksi massa tidak banyak membantu, tetapi setidaknya saya bisa keluar dan mengatakan sesuatu: bahwa saya menentang hal-hal ini,” kata seorang pengunjuk rasa, Steve Lane dari Bethesda, Maryland.

"Dan, mungkin jika cukup banyak orang melakukan hal yang sama, dia (Trump) akan mendengarkan."

Jajak pendapat publik menunjukkan orang Amerika pada umumnya telah menentang intervensi militer AS di luar negeri.

Sebuah survei tahun lalu yang digelar oleh Dewan Chicago Urusan Global menemukan fakta kalau 27% orang Amerika percaya intervensi militer membuat Amerika Serikat lebih aman, dan hampir setengahnya mengatakan mereka membuat negara itu kurang aman.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8317 seconds (0.1#10.140)