Hadapi China di Natuna, PKS Minta Prabowo Tunjukkan Nasionalismenya

Senin, 06 Januari 2020 - 12:00 WIB
Hadapi China di Natuna, PKS Minta Prabowo Tunjukkan Nasionalismenya
PKS mengkritik sikap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang dinilai tidak tegas sikapi manuver kapal China di perairan Natuna. Foto/SINDOnews/dok
A A A
JAKARTA - Juru Bicara DPP PKS, M Kholid merespons kembali pernyataan Juru Bicara Menhan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak yang tidak menerima kritik Prabowo dianggap tidak tegas menyikapi manuver China di perairan Natuna.

"Bung Dahnil, jangan merespons kritik itu secara personal. Kritik PKS itu substantif dan proprosional sebagai bentuk pengawasan publik kepada pejabat publik," kata Kholid kepada wartawan, Senin (6/1/2020).

Menurut Kholid, sejatinya, penguasa lebih membutuhkan kritik dibandingkan pujian. Dengan demikian, dia meminta jangan alergi dengan kritikan. Karena kritikan itu menyehatkan bagi kekuasaan.

Kholid mengatakan, PKS sebagai sahabat mengingatkan agar Prabowo sebagai Menteri Pertahanan tetap bersikap benar dan pantas dalam menjaga kedaulatan NKRI.

"Istana, Menlu dan TNI sudah tegas dan lugas sikapnya. Jadi jangan membingungkan publik dengan sikap yang terkesan lembek dan santai. Itu tidak baik dan tidak pantas," ujarnya.

Kholid mengatakan, ada saatnya pemerintah bersikap friendly dengan negara sahabat. Namun ada saatnya juga negara harus menunjukan sikap tegas, lugas dan berwibawa, karena terkait isu Natuna ini menyangkut kedaulatan bangsa.

Kholid mengaku yakin Prabowo seorang nasionalis dan patriot. Karena itu, pihaknya meminta Prabowo menunjukkan hal tersebut dalam sikap dan pernyataaannya.

"Pilihan diksi dalam diplomasi sangat penting. Karena itu mencerminkan sikap politik kita," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Dahnil angkat suara terkait pernyataan PKS yang menilai Prabowo tidak tegas menyikapi masalah Natuna. Dahnil menganggap, pernyataan PKS ingin menurunkan wibawa Prabowo sebagai Menhan.

"Pernyataan PKS saya pahami sebagai pernyataan politik yang sarat dengan modus men-down grade Menhan. Abai dengan fakta bahwa sikap Menhan ya sama dengan seperti disampaikan Menlu sebagai otoritas diplomasi luar negeri," ucap Dahnil melalui akun Twitter resminya, Sabtu 4 Januari 2020.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5089 seconds (0.1#10.140)