Pemerintah Iran Akui Militernya Tak Sengaja Tembak Jatuh Pesawat Ukraina
A
A
A
TEHERAN - Pemerintah Iran melalui Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif mengakui militernya tak sengaja menembak jatuh pesawat Boeing 737-800 Ukraine International Airlines yang menewaskan 176 orang. Pengakuan tersebut berdasarkan investigasi militer setempat.
"Hari yang menyedihkan. Kesimpulan awal investigasi internal oleh Angkatan Bersenjata: Kesalahan manusia pada saat krisis yang disebabkan oleh petualangan AS menyebabkan bencana," tulis Mohammad Javad Zarif yang dikutip dari akun Twitter-nya, @JZarif.
"Penyesalan mendalam kami, permintaan maaf dan belasungkawa kepada orang-orang kami, kepada keluarga semua korban, dan kepada negara-negara yang terkena dampak lainnya," lanjut Zarif.
Sebelumnya Stasiun televisi pemerintah Iran, pada Sabtu (11/1/2020), mengumumkan bahwa militer tak sengaja menembak jatuh pesawat Boeing 737-800 Ukraine International Airlines yang menewaskan 176 orang. Pengumuman itu mengutip hasil investigasi militer setempat.
"(Militer Iran) secara tidak sengaja menembak jatuh sebuah pesawat jet Ukraina karena human error (kesalahan manusia)," bunyi siaran televisi tersebut.
Pesawat Ukraina itu jatuh setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran, Rabu pagi. Pesawat hendak menuju Kiev, Ukraina. Tragedi itu terjadi beberapa jam setelah Iran menyerang dua markas militer Amerika Serikat di Irak dengan 15 rudal.
Menurut manifes yang dirilis UIA, para korban termasuk 83 warga Iran dan 63 warga Kanada. Korban tewas lainnya adalah sepuluh warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman, dan sebelas warga Ukraina termasuk sembilan awak.
"Hari yang menyedihkan. Kesimpulan awal investigasi internal oleh Angkatan Bersenjata: Kesalahan manusia pada saat krisis yang disebabkan oleh petualangan AS menyebabkan bencana," tulis Mohammad Javad Zarif yang dikutip dari akun Twitter-nya, @JZarif.
"Penyesalan mendalam kami, permintaan maaf dan belasungkawa kepada orang-orang kami, kepada keluarga semua korban, dan kepada negara-negara yang terkena dampak lainnya," lanjut Zarif.
Sebelumnya Stasiun televisi pemerintah Iran, pada Sabtu (11/1/2020), mengumumkan bahwa militer tak sengaja menembak jatuh pesawat Boeing 737-800 Ukraine International Airlines yang menewaskan 176 orang. Pengumuman itu mengutip hasil investigasi militer setempat.
"(Militer Iran) secara tidak sengaja menembak jatuh sebuah pesawat jet Ukraina karena human error (kesalahan manusia)," bunyi siaran televisi tersebut.
Pesawat Ukraina itu jatuh setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran, Rabu pagi. Pesawat hendak menuju Kiev, Ukraina. Tragedi itu terjadi beberapa jam setelah Iran menyerang dua markas militer Amerika Serikat di Irak dengan 15 rudal.
Menurut manifes yang dirilis UIA, para korban termasuk 83 warga Iran dan 63 warga Kanada. Korban tewas lainnya adalah sepuluh warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman, dan sebelas warga Ukraina termasuk sembilan awak.
(sms)