Maksuba, Kue Wajib Lebaran di Palembang

Kamis, 21 Mei 2020 - 11:49 WIB
loading...
Maksuba, Kue Wajib Lebaran di Palembang
Maksuba, Kue Wajib Lebaran di Palembang. Foto/SINDOnews/Berli Zul
A A A
PALEMBANG - Ada sejumlah menu wajib di meja saat lebaran di Palembang dan Sumsel pada umumnya. Pertama tentu pempek dan aneka variasinya. Berikutnya maksuba, kue legit yang juga seakan menjadi simbol keagungan.

Ketika menyajikan maksuba di meja, para tamu biasanya akan mengeluarkan candaan, "Lebaran nian caknyo." Artinya kurang lebih benar - benar merayakan lebaran.

Jika tidak menyajikan maksuba, biasanya yang punya rumah di hadapan tamu akan mengeluarkan kata - kata, "Kami dak lebaran, dak pake maksuba. Cuma ado kacang-kacangan bae. Artinya kira-kira, tidak ada kue Maksuba, tidak lebaran kami".

Saking wajibnya, kue maksuba ramai dijual dan ditawarkan di media sosial maupun langsung via aplikasi pesan instan. Harganya pun lumayan, sekitar Rp180 ribu untuk ukuran 20x20 centimeter. (Baca juga: Kue Gandus, Si Kenyal Ber-topping untuk Berbuka)

Itu gambaran betapa wajibnya kue maksuba saat merayakan Idul Fitri. Apa si istimewanya kue satu ini. Melihat bahannya, kue ini satu ini layak menjadi simbol prestise.

Untuk kue maksuba ukuran 20x20 centimeter, menghabiskan sedikitnya 28 butir telur, satu kaleng susu, gula 500 gram dan mentega dua sendok dimasukkan dalam adonan dan beberapa mentega untuk proses pemadatan lapisan kue.

Kemudian dilihat dari proses pemanggangannya pun membutuhkan perjuangan waktu. Kue ini dapat dipanggang di api kompor atau listrik dengan waktu sekitar 3,5 jam.

Kue dibuat berlapis-lapis. Setiap lapis dipanggang sekitar 15 menit hingga berubah warna, lalu ditekan agar rata dan rapi lalu disiram adonan utk laporan berikutnya. Begitulah seterusnya hingga kue siap dihidangkan.

Sebenarnya kue maksuba memiliki pesaing yang lebih popular namun membutuhkan perjuangan lebih panjang lagi, yakni Kue Lapan Jam (lapan=delapan).

Dari namanya saja sudah tegas dan jelas, delapan jam. Kue satu ini dibuat dengan cara dikukus dengan waktu delapan jam. Luar biasa kan orang Palembang.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1794 seconds (0.1#10.140)