Edan, Pengikut KAS Bergabung karena Tergiur Gaji Dolar dan Jabatan

Rabu, 15 Januari 2020 - 19:22 WIB
Edan, Pengikut KAS Bergabung karena Tergiur Gaji Dolar dan Jabatan
Edan, Pengikut KAS Bergabung karena Tergiur Gaji Dolar dan Jabatan. Foto/Ist
A A A
SEMARANG - Jumlah pengikut Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah, mencapai ratusan orang dan sempat menimbulkan pertanyaan bagaimana cara perekrutannya.

Ternyata, Raja Keraton Agung Sejagat (KAS) Toto Santoso (42) dan Ratu Aminadia (41) memberikan janji-janji manis kepada para pengikutnya.

"Mereka menjanjikan akan mendapatkan jabatan setingkat menteri, gubernur, lurah, dengan gaji besar dalam bentuk dolar," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna, Rabu (15/1/2020).

Selain itu, pasangan raja dan ratu palsu itu memungut iuran mulai Rp3 juta sampai Rp30 juta kepada pengikutnya.

Kedua tersangka cukup lihai memperdaya korban dengan berbekal dokumen-dokumen palsu. Bahkan, dalam dokumen yang dibawa menunjukkan mereka mendapat pengakuan dari United Nations atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Dokumen itu semuanya palsu, dibuat sendiri dan dicetak sendiri. Tadi juga sempat tanya ke mereka yang mengangkat menjadi raja dan ratu, ya mereka berdua sendiri," terangnya.

Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menambahkan, polisi langsung bergerak cepat menelusuri keberadaan keraton baru yang viral di dunia maya.

Setelah dilakukan penyelidikan, Toto dan Fanni ditangkap pada Selasa 14 Januari di Wates Yogyakarta.

"Polisi bertindak cepat untuk melakukan penilaian terhadap fenomena sosial ini. Pertama adalah untuk memberikan penegasan pada seluruh warga bahwa atribut-atribut itu palsu," tegas dia.

"Kedua, supaya tidak bertambah lagi jumlah korban. Kenapa? Karena (para tersangka) dengan menyebarkan ideologi, menyebarkan harapan, rupanya bukan gratis tapi minta iuran. Ini perlu tindakan tegas," tandasnya.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5470 seconds (0.1#10.140)