Donald Trump Damprat Apple karena 'Lindungi' Data Penjahat

Kamis, 16 Januari 2020 - 13:02 WIB
Donald Trump Damprat Apple karena Lindungi Data Penjahat
Presiden AS, Donald Trump, mendamprat Apple karena tak membantu sepenuhnya FBI untuk mengakses data iPhone milik pelaku kejahatan. Foto/Ist
A A A
CUPERTINO - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, beberapa jam lalu, mengecam pabrikan Amerika, Apple Inc.

Menurut presiden, Pemerintah AS telah membantu Apple dalam perdagangan dan banyak masalah lainnya, tapi Apple menolak untuk membuka kunci iPhone para penjahat.

Tweet Trump mengikuti konflik antara Apple dan FBI. Dia percaya Apple seharusnya bekerja sama dengan penyelidikan FBI.

Laman Phone Arena menuliskan, perselisihan antara Apple dan FBI terjadi pada masalah apakah Apple telah memberikan bantuan yang sesuai untuk memungkinkan FBI membuka kunci iPhone tersangka dalam penembakan Pangkalan Angkatan Laut Pensacola di Florida.

FBI tidak dapat membuka iPhone karena memiliki kata sandi yang rumit. Tweet Trump muncul setelah Jaksa Agung AS, William Barr, menyatakan ketidakpuasannya terhadap Apple.

Barr mengatakan pada Senin lalu bahwa Apple tidak memberikan "bantuan substansial" untuk membuka kunci kedua iPhone tersangka.

Menurut Apple, pihaknya telah memberikan informasi gigabyte penegakan hukum terkait dengan penembakan Pensacola, Namun, itu tidak akan mengatur "backdoors" atau perangkat lunak khusus untuk akses penegakan hukum.

Tim Cook dan Donald Trump

Dalam beberapa tahun terakhir, CEO Apple, Tim Cook, telah membangun hubungan persahabatan dengan Trump. Ini untuk memengaruhinya dan melindungi Apple dari dampak tarif.

Ini adalah kedua kalinya Apple terlibat dalam perselisihan dengan FBI terkait membuka kunci iPhone. Pada 2016, Departemen Kehakiman AS membawa Apple ke pengadilan meminta mereka untuk membantu membuka kunci iPhone Syed Farook, seorang penembak San Bernardino di California.

Penembakan itu menewaskan 14 orang. Pada akhirnya, FBI menemukan perusahaan swasta tak dikenal yang meretas sistem keamanan iPhone.

Pada saat itu, Trump mencalonkan diri sebagai presiden. “Saya sepenuhnya mendukung keputusan pengadilan. Dalam hal ini, kita harus menyalakan iPhone,” katanya saat itu.

Saat menerima panggilan pengadilan dari penegak hukum, Apple akan secara teratur memberikan penegakan hukum dengan informasi server-nya.

Menurut statistik dari situs web Apple, sejak 2013, Apple telah menanggapi lebih dari 127.000 permintaan informasi dari lembaga penegak hukum.

Direktur Senior Apple untuk privasi global, Jane Horvath, mengatakan, Apple telah membentuk tim yang menanggapi pertanyaan penegakan hukum siang dan malam. Sampai sekarang, tidak ada komentar dari Apple tentang tweet terbaru Trump.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7795 seconds (0.1#10.140)