Mayat Bocah Tergantung di Belakang Sekolah Gegerkan Warga
A
A
A
EMPAT LAWANG - Warga Desa Tanjung Agung Kecamatan Ulu Musi, Kabupaten Empat Lawang digemparkan dengan temuan sesosok jasad ABG yang tergantung di pohon rambutan belakang SDN Talang Jerambah. Mayat tersebut diketahui YG, warga setempat yang masih berusia 14 tahun.
Kapolsek Ulu Musi Polres Empat Lawang Iptu Hidayat mengatakan, pihaknya telah mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP. Dijelaskan Kapolsek, jasad tersebut diketahui pihaknya setelah menerima informasi dari Kepala Desa Tanjung Agung, Suratno. Kepala desa mendapat kabar dari warga yang menyebut jika ada mayat tergantung di belakang SD Negeri 7 Talang Jerambah, Desa Tanjung Agung, Rabu (15/1).
"Selanjutnya, bersama anggota Polsek Ulu Musi, kades menuju lokasi yang diinformasikan tersebut. Benar saja, ada mayat menggantung di pohon rambutan di belakang sekolah itu," katanya, Kamis (16/1/2020). Usai dievakuasi, korban pun dimakamkan pihak keluarga tanpa dilakukan outopsi lebih lanjut karena atas permintaan keluarga.
Kepala Desa Suratno menjelaskan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban sempat keluar rumah pada pukul 17.00 WIB, Selasa (14/1/2020), dan tidak pulang ke rumah hingga keesokan harinya. "Saat meninggalkan rumah, korban memang membawa kain panjang. Sebelumnya, korban dimarahi ibunya karena ada selisih faham. Kemungkinan inilah pemicu korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri," ujarnya.
Kapolsek Ulu Musi Polres Empat Lawang Iptu Hidayat mengatakan, pihaknya telah mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP. Dijelaskan Kapolsek, jasad tersebut diketahui pihaknya setelah menerima informasi dari Kepala Desa Tanjung Agung, Suratno. Kepala desa mendapat kabar dari warga yang menyebut jika ada mayat tergantung di belakang SD Negeri 7 Talang Jerambah, Desa Tanjung Agung, Rabu (15/1).
"Selanjutnya, bersama anggota Polsek Ulu Musi, kades menuju lokasi yang diinformasikan tersebut. Benar saja, ada mayat menggantung di pohon rambutan di belakang sekolah itu," katanya, Kamis (16/1/2020). Usai dievakuasi, korban pun dimakamkan pihak keluarga tanpa dilakukan outopsi lebih lanjut karena atas permintaan keluarga.
Kepala Desa Suratno menjelaskan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban sempat keluar rumah pada pukul 17.00 WIB, Selasa (14/1/2020), dan tidak pulang ke rumah hingga keesokan harinya. "Saat meninggalkan rumah, korban memang membawa kain panjang. Sebelumnya, korban dimarahi ibunya karena ada selisih faham. Kemungkinan inilah pemicu korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri," ujarnya.
(don)