Dicap Badut oleh Khamenei, Donald Trump Balas lewat Twitter

Sabtu, 18 Januari 2020 - 11:43 WIB
Dicap Badut oleh Khamenei, Donald Trump Balas lewat Twitter
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan khotbah salat Jumat, di Teheran, Iran 17 Januari 2020. Foto/Situs web resmi Khamenei/Handout via REUTERS
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meradang karena dicap badut oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Dalam khotbahnya, Khamenei menyebut Trump dan para pemimpin Amerika adalah badut.

Petinggi rezim para Mullah itu telah mengklaim bahwa Iran memiliki semangat untuk menampar Washington sebagai kekuatan global yang sombong dan agresif dalam pembalasan atas pembunuhan komandan Pasukan Quds, Jenderal Qassem Soleimani.

Menurut Khamenei, serangan belasan rudal terhadap dua markas militer Amerika di Irak pada 8 Januari 2020 lalu merupakan "pukulan serius" bagi martabat Washington. Informasi terbaru yang diakui Pentagon, serangan belasan misil Teheran itu melukai 11 tentara Amerika dan menghancurkan fasilitas-fasilitas militer,

"Yang disebut 'Pemimpin Tertinggi' Iran, yang belum begitu Agung belakangan ini, memiliki beberapa hal buruk untuk dikatakan tentang Amerika Serikat dan Eropa," tulis Trump di Twitter. "Ekonomi mereka hancur, dan rakyat mereka menderita. Dia harus sangat berhati-hati dengan kata-katanya!," lanjut tweet Trump yang dikutip dari akun Twitter-nya, @realDonaldTrump, Sabtu (18/1/2020).

Dalam khotbahnya kemarin, Khamenei Presiden Donald Trump adalah badut yang hanya berpura-pura mendukung orang-orang Iran, tetapi akan mengayunkan belati beracun ke punggung mereka.

"Pemerintah AS yang jahat berulangkali mengatakan bahwa mereka mendukung rakyat Iran. Mereka bohong," katanya. "Jika Anda berdiri dengan orang-orang Iran, itu hanya untuk menusuk hati mereka dengan belati beracunnya."

Perang kata-kata kedua pemimpin itu terjadi pada saat meningkatnya ketegangan antara Washington dan Teheran setelah pembunuhan Jenderal Soleimani oleh serangan udara AS di Baghdad pada 3 Januari 2020 lalu.

"(Soleimani adalah) Komandan anti-teroris di seluruh wilayah," kata Khamenei. "Mereka membunuh komandan terkuat dan paling terkemuka. Mereka tidak menghadapinya di medan perang," lanjut Khamenei yang menilai pembunuhan itu sebagai aksi pengecut.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.7529 seconds (0.1#10.140)