Putin Ingin Dialog Damai Libya Berlanjut dan Konflik Berakhir

Senin, 20 Januari 2020 - 07:43 WIB
Putin Ingin Dialog Damai Libya Berlanjut dan Konflik Berakhir
Presiden Rusia, Vladimir Putin berharap pembicaraan damai Libya dapat terus berlanjut dan konflik dapat terselesaikan. Foto/Reuters
A A A
BERLIN - Presiden Rusia Vladimir Putin berharap pembicaraan damai Libya terus berlanjut dan konflik dapat diselesaikan.

Hal itu disampaikan Putin saat melakukan pertemuan dengan Presiden Turki, Tayyip Erdogan jelang Dialog Berlin soal perdamaian Libya.

Putin, dalam pembicaraan itu mengatakan, ia percaya bahwa Rusia dan Turki telah membuat langkah yang baik dengan menyerukan gencatan senjata di Libya dan dengan demikian menciptakan prasyarat untuk mengadakan konferensi di Berlin.

"Dalam pandangan saya, bersama dengan Anda (Erdogan), kami telah membuat langkah yang sangat baik selama pertemuan di Istanbul dengan menyerukan pihak-pihak Libya untuk menghentikan tembakan, menghentikan pertempuran dan meskipun beberapa insiden sedang terjadi, kedua belah pihak mendengarkan seruan kami dan skala besar tindakan tempur telah dihentikan," ucap Putin.

"Saya percaya ini adalah hasil yang sangat baik, yang menciptakan prasyarat untuk pertemuan hari ini dalam format multilateral di Berlin," sambungnya, seperti dilansir Tass pada Senin (20/1/2020).

Putin juga mengatakan, dia berharap dialog tentang Libya akan dilanjutkan dan konflik di negara itu pada akhirnya akan diselesaikan.

"Kami tidak kehilangan harapan bahwa dialog akan dilanjutkan dan kami tidak akan membiarkan upaya untuk menyelesaikan konflik ini," ungkapnya.

Putin mencatat bahwa Rusia dan Turki telah bekerja sama secara efisien dalam hal-hal penting politik internasional, terutama agenda regional. Dia juga mengatakan Turki dan Rusia bekerja bersama untuk mencapai hasil positif dari pertemuan Moskow antara pihak-pihak yang bertikai di Libya.

Menurut Putin, fakta bahwa mereka datang ke Moskow dan melakukan pembicaraan tidak hanya dengan Moskow dan Tukri, tetapi juga dengan satu sama lain patut mendapat pujian.

Dia menyebut, pujian juga harus diberikan kepada Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan yang telah melakukan yang terbaik sehingga pihak-pihak yang bertikai dapat mencapai kesepakatan dan mendukung pernyataan bersama.

"Memang, tidak semuanya berjalan lancar. Salah satu pihak belum menandatangani pernyataan itu, setidaknya sampai sekarang," katanya, seraya menambahkan dia masih berharap akan adanya hasil pembicaraan yang konstruktif.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7447 seconds (0.1#10.140)