Presiden AS Akan Umumkan Rencana Perdamaian Timur Tengah Pekan Depan

Jum'at, 24 Januari 2020 - 10:36 WIB
Presiden AS Akan Umumkan Rencana Perdamaian Timur Tengah Pekan Depan
Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana untuk merilis rencana perdamaian Timur Tengah yang ia janjikan sejak kampanye presiden 2016 lalu. Ia menjanjikan rencana perdamaian Timur Tengah akan diumumkan sebelum para pemimpin Israel mengunjungi Gedung Putih pada hari Selasa pekan depan.

"Beberapa saat sebelum itu," kata Trump kepada wartawan di Air Force One ketika ditanya kapan Gedung Putih akan merilis rencana perdamaian tersebut. "Kami mungkin akan merilisnya sedikit sebelum mereka (para pemimpin Israel) datang," imbuhnya seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (24/1/2020).

Para pemimpin Palestina menolak pembicaraan dengan pemerintahan Trump, dengan mengutip apa yang mereka sebut serangkaian gerakan yang menunjukkan dukungan terhadap Israel. Itu termasuk memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem, mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan dan menyatakan bahwa pemukiman Israel di Tepi Barat tidak ilegal.

"Saya yakin mereka mungkin akan bertindak negatif pada awalnya, tetapi itu sebenarnya sangat positif bagi mereka," kata Trump, terkait sikap Palestina. "Tapi mereka punya banyak insentif untuk melakukannya," sambungnya. Trump sangat yakin rencana perdamaian itu akan diterima semua pihak dan tidak membocorkan detail proposal.

"Jujur, ini rencana yang bagus," kata Trump. "Itu rencana yang benar-benar akan berhasil," sambungnya. Sebelumnya Wakil Presiden Mike Pence mengundang lawan politik Israel Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz ke Washington pekan depan. Kedua pemimpin itu terkunci dalam kebuntuan politik domestik.

Pence mengumumkan undangannya pada saat berkunjung ke Israel. Menantu sekaligus penasihat presiden Jared Kushner telah mempersiapkan rencana perdamaian Timur Tengah sejak Trump berkuasa.

Rintangan untuk setiap perjanjian perdamaian adalah: perjanjian itu akan membutuhkan berapa banyak resolusi terhadap Tepi Barat yang diduduki-bagian yang padat penduduknya dengan pemukim Yahudi-akan tetap berada di bawah kendali Israel, apakah para pengungsi Palestina di seluruh wilayah itu akan memiliki hak untuk kembali ke tanah leluhur mereka dan apakah Yerusalem Timur dapat berfungsi sebagai ibu kota Palestina.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.1513 seconds (0.1#10.140)