AS Singgung UU Kemananan Hong Kong di DK PBB, China Marah

Sabtu, 30 Mei 2020 - 06:18 WIB
loading...
AS Singgung UU Kemananan Hong Kong di DK PBB, China Marah
China murka setelah AS dan Inggris mengangkat isu undang-undang keamanan baru di Hong Kong dalam pertemuan Dewan Keamanan (DK) PBB. Foto/Ilustrasi
A A A
NEW YORK CITY - Amerika Serikat (AS) dan Inggris mengangkat rencana China untuk memberlakukan undang-undang keamanan baru di Hong Kong di Dewan Keamanan (DK) PBB. Hal ini mendorong China dan Rusia kompak mengkritik AS atas penggunaan kekuatan berlebihan terhadap orang kulit hitam.

Dewan yang beranggotakan 15 negara secara informal membahas Hong Kong dalam pertemuan virtual tertutup. Ini dilakukan setelah China menentang seruan AS pada hari Rabu untuk melakukan pertemuan resmi secara terbuka. China beralasan bahwa hal itu bukan masalah perdamaian dan keamanan internasional. (Baca juga: Hong Kong Peringatkan AS: Cabut Status Khusus itu Pedang Bermata Dua)

"Apakah kita akan mengambil sikap terhormat untuk membela hak asasi manusia dan cara hidup bermartabat yang dinikmati dan dihargai jutaan warga Hong Kong atau kita akan membiarkan Partai Komunis China melanggar hukum internasional dan memaksakan kehendaknya pada rakyat Hong Kong?” tanya Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (30/05/2020).

Parlemen China pada hari Kamis menyetujui keputusan untuk bergerak maju dengan undang-undang yang oleh para aktivis demokrasi, diplomat dan beberapa di dunia bisnis takut akan membahayakan status semi-otonomi dan peran Hong Kong sebagai pusat keuangan global. (Baca: Abaikan Seruan Dunia, China Berlakukan UU Keamanan Nasional di Hong Kong)

"Undang-undang ini berisiko membatasi kebebasan yang telah dilakukan China untuk ditegakkan sebagai masalah hukum internasional," kata penjabat Duta Besar Inggris untuk PBB, Jonathan Allen, setelah diskusi DK PBB. "Kami juga sangat prihatin bahwa itu akan memperburuk perpecahan yang ada di Hong Kong," imbuhnya.

Rusia dan China kemudian menanggapi hal itu dengan mengkritik AS atas pembunuhan terhadap seorang pria kulit hitam tak bersenjata di Minneapolis - yang di video terlihat terengah-engah sementara seorang perwira polisi kulit putih mencekik lehernya dengan lutut - dan penanganan keresahan yang semakin meningkat.

"Mengapa AS menyangkal hak China untuk memulihkan perdamaian & ketertiban di Hong Kong sementara secara brutal membubarkan orang banyak di rumah?" Wakil Duta Besar Rusia untuk Rusia Dmitry Polyanskiy memposting di Twitter setelah diskusi dewan. (Baca: Viral, Video Pria Kulit Hitam Meninggal Dicekik Polisi AS)

Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun, mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan bahwa AS dan Inggris harus mengurus urusan mereka sendiri. "Setiap upaya menggunakan Hong Kong untuk ikut campur dalam masalah-masalah internal China pasti akan gagal," tegasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2275 seconds (0.1#10.140)