Sedih, Balita Miskin Ini Terus Merintih Menahan Sakitnya

Sabtu, 30 Mei 2020 - 19:26 WIB
loading...
Sedih, Balita Miskin Ini Terus Merintih Menahan Sakitnya
Kondisi Aidan Saat Ini. Foto/iNews TV/Febriyono Tamenk
A A A
MUNA - Penyakit pembengkakan hati yang dideritanya membuat Aidan, balita berusia 15 bulan, tak kuasa menahan sakit sehingga terus-menerus merintih.

Kondisi ekonomi orang tua yang miskin dan serba kekurangan, menambah penderitaan Aidan semakin menjadi. Aidan tinggal bersama kedua orang tuanya di Jalan Ronggowarsito, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Jakiri, ayah Aidan, mengatakan awalnya anaknya dalam keadaan normal. Namun pada Maret 2020, Aidan tiba-tiba mengalami panas dan perut kembung. Jakiri pun langsung memeriksakan Aidan di Puskesmas Katobu. ( Baca:Kabar Baik dari Muara Enim, Zero Pasien Positif dan 14 Sembuh )

Saat itu, perawat di puskemas mengatakan bahwa Aidan hanya masuk angin biasa, sehingga perutnya hanya digosok dengan minyak angin. Dua minggu kemudian, perut Aidan justru semakin membesar.

Jakiri kemudian membawa Aidan ke Puskesmas Sugi Laende. Karena keterbatasan alat medis, mereka diarahkan kembali ke Puskesmas Katobu. Namun, pihak Puskesmas Katobu angkat tangan dan merujuknya ke Rumah Sakit Kabupaten Muna.

Sama sikapnya dengan puskesmas , RS Kabupaten Muna tak mampu menangani dan kemudian merujuknya ke RS Siloam Baubau untuk dilakukan USG guna memastikan penyakitnya.

Karena orang tua Aidan yang bekerja sebagai buruh serabutan itu tak memiliki uang, maka niat membawa Aidan ke RS Siloam pun batal. Kini, Aidan hanya dirawat di rumah dengan menggunakan obat kampung seadanya.

“Kami tak punya biaya. Kami hanya bisa pasrah saja. Semoga ada orang dermawan yang bisa membantu kami. Biaya untuk berobat cukup banyak, kami tidak sanggup,” ungkap Jakiri.
(ihs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1504 seconds (0.1#10.140)