Perdana Menteri India: Pakistan Bisa Jadi Debu dalam 10 Hari

Kamis, 30 Januari 2020 - 15:31 WIB
Perdana Menteri India: Pakistan Bisa Jadi Debu dalam 10 Hari
Para tentara Angkatan Bersenjata Pakistan. Foto/REUTERS/Fayaz Aziz
A A A
ISLAMABAT - Islamabad marah atas pernyataan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi yang mengatakan bisa membuat Pakistan jadi butiran debu dalam sepuluh hari jika terjadi perang. Otoritas Islamabad pun mengingatkan New Delhi tak meremehkan tentara Islamabad yang pernah menembak jatuh pesawat tempur dan menangkap pilot New Delhi.

Perang kata-kata kedua negara telah meningkat, dan baru-baru ini dua negara bersenjata nuklir itu sama-sama unjuk kekuatan militer. Pernyataan PM Modi disampaikan pada hari Selasa lalu, di mana ia mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata India dapat mengalahkan tetangganya, Pakistan dalam seminggu dam paling lama sepuluh hari.

"Pakistan telah kalah di tiga perang. Angkatan bersenjata kami tidak akan membutuhkan lebih dari 7 atau 10 hari untuk membuat Pakistan menjadi butiran debu," kata Modi, dalam pidatonya kepada militer.

Islamabad membalas serangan verbal itu pada hari Rabu. Juru bicara Kantor Luar Negeri Pakistan, Aisha Farooqui, menolak penilaian Modi. Dia menyebut retorika peran telah keluar dari New Delhi "India sendiri ancaman bagi perdamaian dan keamanan regional," katanya, seperti dikutip Russia Today, Kamis (30/1/2020).

Farooqui mengatakan Angkatan Bersenjata Pakistan membuktikan bahwa mereka lebih dari mampu menyerang balik selama pertempuran udara antara pesawat-pesawat tempur India dan Pakistan pada Februari tahun lalu, yang membuat kedua negara di ambang perang habis-habisan.

"Respons langsung dan efektif Pakistan terhadap kesalahan penanganan Balakot di India, termasuk jatuhnya pesawat tempur India dan penangkapan pilot India tahun lalu, cukup untuk menggarisbawahi keinginan, kapasitas, dan kesiapan angkatan bersenjata kita," katanya.

Pertikaian di langit atas wilayah Kashmir yang disengketakan pada akhir Februari diawali oleh serangan kelompok militan yang berbasis di Pakistan terhadap patroli polisi paramiliter India yang menewaskan lebih dari 40 personel. India membalas dengan melakukan apa yang disebutnya serangan pendahuluan terhadap Kashmir yang dikuasai Pakistan untuk memusnahkan kamp pelatihan kelompok teroris itu. Islamabad membantah bahwa ada teroris di sana, dan meluncurkan serangan balasan sebagai tanggapan.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.8968 seconds (0.1#10.140)