Perkembangan Terkini Wabah Corona: 213 Meninggal, 9.096 Terinfeksi

Jum'at, 31 Januari 2020 - 16:50 WIB
Perkembangan Terkini Wabah Corona: 213 Meninggal, 9.096 Terinfeksi
Kru Thai Airways mendisinfeksi kabin pesawat sesuai prosedur untuk mencegah penyebaran Coronavirus di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand, 28 Januari 2020. Foto/REUTERS/Athit Perawongmetha
A A A
BEIJING - Jumlah korban meninggal akibat wabah virus Corona baru, 2019-nCoV, di China sudah mencapai 213 orang. Sedangkan jumlah orang yang terinfeksi di negara itu sudah mencapai 9.096 orang.

Updata atau pembaruan itu dirilis Komisi Kesehatan Nasional China, Jumat (31/1/2020). Dalam laporan hariannya, komisi itu mengatakan ada 43 kematian baru akibat virus itu. Satu dari mereka terdapat di Hubei, provinsi paling terpukul di mana virus itu pertama kali muncul.

Menurut komisi tersebut, ada hampir 2.000 kasus baru yang dikonfirmasi, sehingga jumlah total kasus di China menjadi 9.096. Sedangkan jumlah orang disembuhkan masih berbeda-beda datanya. China mengklaim 170 pasien virus telah disembuhkan dan dibolehkan pulang. Namun menurut cacatan resmi, jumlah pasien yang disembuhkan sekitar 163 orang.

Angka-angka terbaru ini muncul beberapa jam setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan darurat global atas patogen mematikan, yang telah menyebar ke sejumlah negara.

Angka-angka terbaru menunjukkan bahwa jumlah kematian harian terus meningkat tajam, meskipun langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya diberlakukan terhadap wilayah Hubei seminggu yang lalu.

WHO awalnya meremehkan ancaman yang ditimbulkan oleh penyakit ini, tetapi merevisi penilaian risikonya setelah pembicaraan krisis pada hari Kamis.

"Kita semua harus bertindak bersama sekarang untuk membatasi penyebaran lebih lanjut...Kita hanya bisa menghentikannya bersama," kata Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pengarahan di Jenewa, seperti dikutip Reuters.

Namun Ghebreyesus mengatakan pembatasan perjalanan dan perdagangan dengan China tidak perlu untuk membendung penyebaran virus, yang sekarang telah dikonfirmasi menyebar di lebih dari 15 negara lain.

Banyak negara telah mendesak warganya untuk tidak mengunjungi China sementara waktu. Beberapa negara juga telah melarang masuk para pelancong dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, tempat virus itu pertama kali muncul.

Virus ini mirip dengan patogen Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS). Wabah SARS juga muncul pertama kali di China dan pada akhirnya membunuh hampir 800 orang di seluruh dunia pada 2002-2003
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5403 seconds (0.1#10.140)