Tim Pakar Kesehatan AS Dibolehkan Masuk ke China Atasi Virus Corona

Selasa, 04 Februari 2020 - 13:45 WIB
Tim Pakar Kesehatan AS Dibolehkan Masuk ke China Atasi Virus Corona
Petugas keamanan mengenakan masker di provinsi Hubei, China. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - Beijing bersedia mengizinkan para pakar kesehatan AS datang ke China sebagai bagian dari upaya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membantu memerangi wabah virus corona saat jumlah kasus dan korban tewas terus meningkat.

Di Provinsi Hubei, China, yang menjadi sumber wabah, terdapat 2.345 kasus baru virus dan 64 korban tewas baru, sehingga total korban tewas di Hubei menjadi 414 orang pada Senin (3/2). Bursa saham China turun sekitar 8% pada Senin (3/2) sehingga membuat nilai bursa Shanghai merosot USD393 miliar, pada hari pertama perdagangan setelah libur Tahun Baru Imlek.

Gedung Putih menyatakan China telah menerima tawaran untuk melibatkan para pakar AS sebagai bagian misi WHO untuk mempelajari dan membantu memerangi virus yang muncul di provinsi Hubei. Rumah sakit dengan 1.000 tempat tidur yang dibangun dalam delapan hari untuk merawat pasien virus corona di Wuhan telah menerima pasien pertama pada Senin (3/2).

Rumah sakit kedua dengan 1.600 tempat tidur akan mulai beroperasi akhir pekan ini. Dengan Wuhan dan beberapa kota lain di China yang ditutup, perjalanan dibatasi dan China menghadapi isolasi internasional. Dikhawatirkan kondisi ini dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi di China dan secara global.

Sejumlah sumber di OPEC menjelaskan para produsen minyak mempertimbangkan pemangkasan output hingga hampir sepertiga untuk mendukung harga. WHO pekan lalu mendeklarasikan virus corona baru itu sebagai darurat global. Virus telah menyebar ke 23 negara dan wilayah lainnya. Filipina melaporkan korban tewas akibat virus corona pertama di luar China.

Maskapai di penjuru dunia telah menghentikan penerbangan ke beberapa wilayah China. Penghentian penerbangan oleh United Arab Emirates akan mempengaruhi maskapai Etihad dan Emirates. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan larangan perjalanan tak perlu dilakukan.

"Tak ada alasan untuk langkah yang tidak perlu untuk intervensi perjalanan dan perdagangan internasional. Peluang virus ini pergi ke tempat lain di luar China sangat rendah, dan meski di China saat Anda pergi ke provinsi lain, itu sangat rendah," papar Ghebreyesus.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5727 seconds (0.1#10.140)