Militer Turki dan Suriah Bentrok, AS Sebut Bela Sekutu NATO

Rabu, 05 Februari 2020 - 08:15 WIB
Militer Turki dan Suriah Bentrok, AS Sebut Bela Sekutu NATO
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael Richard Pompeo. Foto/ REUTERS/Kevin Lamarque/Pool
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mendukung Turki yang sedang terlibat bentrok militer dengan rezim Suriah di wilayah Idlib. Washington mengutuk serangan pasukan Damaskus terhadap pos pengamantan Ankara meski berada di wilayah Idlib, Suriah.

Dukungan Amerika disampaikan Menteri Luar Negeri Michael Pompeo pada hari Selasa waktu Washington. "Amerika Serikat sekali lagi mengutuk serangan terus-menerus, tidak dapat dibenarkan, dan kejam pada orang-orang Idlib," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan merujuk pada serangan yang dilakukan pasukan rezim Suriah.

"Kami berdiri di samping sekutu NATO kami, Turki, setelah serangan itu, yang mengakibatkan kematian beberapa personel Turki yang bertugas di pos pengamatan yang digunakan untuk koordinasi dan de-eskalasi, dan sepenuhnya mendukung tindakan membela diri Turki yang dibenarkan sebagai respons," ujar Pompeo, seperti dikutip Reuters, Rabu (5/2/2020).

Pasukan rezim Suriah menyerang posisi pasukan Turki di Idlib pada hari Senin lalu. Serangan itu menewaskan lima tentara Ankara dan melukai beberapa tentara lainnya.

Turki kemudian membalas dengan membombardir puluhan target pemerintah Suriah menggunakan pesawat jet tempur F-16. Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan pasukan Ankara menyerang 54 target di Idlib dan menewaskan 76 tentara pemerintah Suriah.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan rezim Suriah yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad harus menanggung konsekuensi atas serangan yang menewaskan lima tentara Ankara.

"Tentu saja, akan ada konsekuensi bagi rezim," katanya kepada wartawan dalam penerbangan pulang dari Ukraina pada hari Selasa. "Saya percaya operasi ini adalah pelajaran yang berat, tetapi kami tidak akan berhenti di situ, kami akan melanjutkan dengan tekad yang sama," kata Erdogan.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5749 seconds (0.1#10.140)