Keluar dari Keluarga Kerajaan, Meghan-Harry Kehilangan Merek Royal Sussex

Kamis, 20 Februari 2020 - 12:26 WIB
Keluar dari Keluarga Kerajaan, Meghan-Harry Kehilangan Merek Royal Sussex
Selepas mengundurkan dari posisi resmi anggota keluarga Kerajaan Inggris, Harry-Meghan masih menggunakan nama Royal Sussex sebagai merek dalam bisnis dan kehidupan baru di Kanada. Foto/Istimewa
A A A
LONDON - Selepas mengundurkan dari posisi resmi anggota keluarga Kerajaan Inggris, Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle masih kerap menggunakan nama Royal Sussex. Mereka juga menggunakan nama tersebut sebagai merek dalam membangun bisnis dan kehidupan baru di Kanada.

Sayangnya, keluarga Kerajaan Inggris kini sedang berdiskusi dengan Meghan dan Harry mengenai penggunaan kata “kerajaan” tersebut dalam merek mereka. Sebelumnya, Harry yang merupakan cucu Ratu Elizabeth dan Meghan, Duchess of Sussex, sepakat untuk tidak lagi bekerja sebagai anggota keluarga kerajaan pada bulan lalu. Mereka ingin mandiri dan menjalani kehidupan baru yang progresif.

“Ketika Duke dan Duchess of Sussex mengundurkan diri sebagai anggota senior keluarga kerajaan dan ingin independen secara finansial, tetapi penggunaan kata ‘kerajaan’, dalam konteks ini, perlu dikaji,” demikian sumber Kerajaan Inggris dilansir Reuters.
“Diskusi masih terus berjalan,” ujar sumber tersebut.

Harry dan Meghan memang kerap menggunakan merek “Sussex Royal” secara ekstensif. Situs mereka juga menggunakan nama sussexroyal.com dan mereka mendaftarkan merek dagang penggunaan frase Sussex Royal dan Sussex Royal Foundation untuk buku, alat tulis, baju seperti piyama dan kaos kaki, kampanye lembaga amal, dan pelatihan serta olahraga.

“Sebagai bagian proses transisi Duke dan Duchess of Sussex menuju babak baru, perencanaannya masih dalam proses untuk meluncurkan organisasi nirlaba. Detail mengenai hal itu sedang dalam pembahasan,” ujar sumber Kerajaan Inggris.

Harry telah mengungkapkan kesedihannya melepas tugas kerajaan. Namun, dia tidak memiliki opsi lain ketika istrinya ingin melepaskan diri dari perhatian media. Dalam kesepakatan itu, Harry tetap sebagai pangeran dan pasangan itu tetap memegang gelar Duke dan Duchness of Sussex.

Melansir CNN, The Times of London melaporkan Ratu Elizabeth memperingatkan Harry dan Meghan soal menggunakan Royal Sussex. “Saya tidak berpikir itu adalah suatu hal yang memuaskan. Satu tidak bisa menjadi dua. Kamu bisa menjadi anggota keluarga dan kamu juga tidak bukan anggota keluarga kerajaan,” kata Thomas Woodcock, Garter King of Arms.

Dia mengungkapkan hal itu sebagai pribadi. “Itu merupakan waktu yang tidak biasa ketika masalah sedang terjadi dan terus melihat bagaimana hal tersebut terus berkembang,” ujarnya.

Ketika Buckingham Palace menjelaskan peranan baru Harry dan Meghan bulan lalu, ada permasalahan tambahan tentang pekerjaan dan perlu konsultasi lebih lanjut. Harry dan Meghan sepakat tidak menggunakan gelar Yang Mulai, tidak menggunakan pendanaan negara, dan mengembalikan dana yang digunakan untuk renovasi rumah mereka.

Sebelumnya, beberapa langkah dan strategi Harry dan Meghan juga cukup kontroversial. Mereka dikritik karena muncul di lelucon January of Duchess di mana dia menghadiri premier The Lion King. Selain itu, tim Pangeran Harry juga menggelar perundingan kontroversial dengan bank investasi Goldman Sachs pada November, ketika pasangan itu berada di Vancouver bersama Archie.

Melansir Mirror, pertemuan Harry dan Goldman Sachs memicu kontroversi karena apakah dia mendapatkan honor. “Kesepakatan dengan Ratu Elizabeth secara teknis dimulai pada musim semi,” kata Richard Fitzwilliams, komentator keluarga kerajaan.

Menurut Fitzwilliams, memang ada keinginan dari Harry untuk tidak tergantung dengan dana amal yang dikelola Pangeran Charles, ayah Harry. “Mereka ingin membangun brand Sussex Royal menjadi salah satu merek paling terkenal. Mereka juga ingin memperkuat posisi mereka sebagai aktivis lembaga amal,” katanya.

Meghan dan Harry baru-baru ini juga berkunjung ke Miami. Harry menyampaikan pidato pada konferensi miliarder JP Morgan. Dia mampu mendapatkan honor mencapai USD1 juta untuk sekali pidato. Pada kesempatan itu, dia berbicara mengenai kesehatan mental dan terapi.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2121 seconds (0.1#10.140)