CEO Ryanair Dicap Rasis karena Sebut Teroris Umumnya Muslim

Sabtu, 22 Februari 2020 - 13:11 WIB
CEO Ryanair Dicap Rasis karena Sebut Teroris Umumnya Muslim
Para penumpang saat turun dari pesawat Ryanair di bandara Modlin, dekat Warsawa, Polandia. Foto/ REUTERS/Franciszek Mazur/Agencja
A A A
LONDON - CEO (chief executive officer) Ryanair, Michael O'Leary, dituduh mengumbar sentimen rasisme dan Islamfobia setelah menyebut teroris pada umumnya adalah Muslim. Ryanair merupakan maskapai bertarif murah yang berbasis di Irlandia.

Bos maskapai itu mengatakan pria Muslim harus diprofilkan di bandara."Karena teroris umumnya Muslim," ujar O'Leary dalam dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Times yang diterbitkan pada hari Sabtu (22/2/2020), sebagaimana dikutip AFP.

"Siapa pengebomnya?," tanya bos maskapai itu ketika wawancara membahas masalah keamanan bandara. "Mereka pergi sebagai pria lajang yang bepergian sendiri...Jika Anda bepergian dengan keluarga anak-anak, pergilah; kemungkinan Anda akan meledak, semuanya nol," paparnya.

"Anda tidak bisa mengatakan apa-apa, karena ini rasisme, tetapi umumnya laki-laki yang memiliki keyakinan Muslim. Tiga puluh tahun yang lalu orang Irlandia," paparnya, merujuk kepada para tersangka teroris.

Politisi Muslim yang juga anggota parlemen Inggris, Khalid Mahmood, mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa O'Leary mengobarkan Islamofobia.

"O'Leary mendorong rasisme," ujar anggota parlemen dari Partai Buruh tersebut. "Di Jerman minggu ini, seorang kulit putih membunuh delapan orang. Haruskah kita membuat profil orang kulit putih untuk melihat apakah mereka fasis?."

CEO Ryanair dikenal karena pandangannya yang kontroversial dan telah melayangkan proposal untuk menagih penggunaan toilet selama berada di penerbangan Ryanair dan pengenaan "pajak lemak" bagi penumpang gemuk.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8649 seconds (0.1#10.140)