Senior Pemaksa 77 Siswa Makan Kotoran Dinilai Tak Berprikemanusiaan

Rabu, 26 Februari 2020 - 15:49 WIB
Senior Pemaksa 77 Siswa Makan Kotoran Dinilai Tak Berprikemanusiaan
Dunia pendidikan di Kabupaten Sikka, NTT tercoreng. Pasalnya, sebanyak 77 siswa SMP Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere dipaksa makan kotoran manusia.Foto/iNews TV/Joni Nur
A A A
MAUMERE - Dunia pendidikan tercoreng pasca terkuaknya kasus 77 siswa SMP Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang diminta kakak kelas memakan kotoran manusia, Rabu (19/2) lalu.

Menurut informasi yang diperoleh, kejadian ini bermula dari adanya kotoran manusia yang ditemukan di salah satu lemari kosong milik para siswa di asrama.

Kakak kelas yang mengetahui hal ini langsung memanggil semua siswa kelas 7 guna mencari tahu pelaku.

Karena tidak ada yang mengaku, kedua kakak kelas yang marah itu langsung mengambil kotoran manusia itu menggunakan sendok, kemudian menyuruh ke 77 siswa SMP untuk memakan kotoran tersebut.

Kejadian ini diketahui oleh salah satu orang tua murid, usai mendapat laporan dari anaknya yang berhasil kabur dari sekolah dan menyampaikan hal ini pada orang tuanya.

Tak terima dengan tindakan para seniornya yang di luar batas ini, para orang tua pun langsung meminta pertanggungjawaban pihak sekolah pada Selasa (25/2).

Atas kejadian ini, Tinus, salah satu siswa SMP yang menjadi korban seniornya, menyatakan, sampai saat ini dirinya masih trauma dan takut pasca kejadian yang dialaminya.

Bahakan, dia pun meminta agar orang tuanya menjeput pulang. Dia mengaku tidak ingin lagi belajar di sekolah tersebut.

“Saya sangat kecewa atas prilaku kakak senior yang semena-mena menyuruh sesuatu di luar kewajaran,” kata Tinus, Rabu (26/2/2020).

Sementara, salah satu orang tua murid SMP, Yosefina, juga mengungkapkan kekecewaannya kepada sekolah, terutama kepada para senior anaknya.

Dia kecewa kenapa anaknya disuruh makan kotoran manusia yang menjijikan. “Saya sangat kecewa dengan kejadian ini. Saya berencana akan membawa pulang anak saya,” kata Yosefina.

Para orang tua kecewa, anak-anak mereka diperlakukan secara tidak manusiawi. Mereka juga menyesalkan adanya aksi di luar prikemanusiaan tersebut.

Mereka juga meminta agar dua orang pelaku dihukum setimpal dengan perbuatan yang dilakukan dan dikeluarkan dari sekolah tersebut.

“Mereka di paksa makan kotoran manusia, apabila tidak mau makan senior akan pukul. Aksi senior kepada ade kelas ini barangkali sering terjadi diseminari,” terangnya.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4667 seconds (0.1#10.140)