Gubernur Sumsel: Jangan Sepelekan Karhutla

Selasa, 20 Agustus 2019 - 11:36 WIB
Gubernur Sumsel: Jangan Sepelekan Karhutla
Gubernur Sumsel: jangan sepelekan karhutla. Foto/SINDOnews/Berli Zul
A A A
PALEMBANG - Gubernur Sumsel Herman Deru menerima kedatangan 50 peserta kuliah kerja nyata dalam negeri (KKDN) Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Staf Komando (Sesko) TNI di Griya Agung, Senin (19/8/2019).

Dalam pertemuan itu terjadi dialog mengenai ancaman buruk Karhutla. "Saya ingin ini terbuka agar dialog soal pertahanan dan antisipasi ancaman sinkron dengan kebijakan pemerintah di daerah," ujar Gubernur Sumsel.

Di hadapan para Pasis Sesko TNI, Gubernur Sumsel mengatakan bahwa selain terorisme, cyber dan lainnya, karhutla juga bisa menjadi ancaman yang tidak bisa dianggap sepele.

Karena akibat adanya Karhutla konsentrasi Pemprov kini cukup terkuras, padahal banyak tugas lain yang menanti, seperti upaya percepatan ekonomi dan pembangunan.

Kepada Pasis, Herman Deru meminta agar ada analisis apakah ini telah masuk menjadi ancaman khusus. Mengingat Karhutla ini terjadi terus dan selalu berulang.

"Agar bisa kita waspadai. Dan apapun itu harus kita cegah karena mencegah lebih mudah dan murah dari pada kita harus memadamkan itu," jelasnya.

Melalui pendidikan ini, Deru berpesan kepada para Pasis dapat mengembangkan kepemimpinan yang efektif yaitu gaya kepemimpinan yang dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi dan kebutuhan bawahan yang dipimpin.

Sementara itu, Direktur Kerjasama Akademik Sekolah dan Staf Komando (Sesko) TNI Marsna TNI Firdaus Syamsudin berterima kasih atas sambutan Gubernur Sumsel.

Dijelaskannya KKDN ini secara kurikulum sudah berjalan 4 bulan dari 7,5 bulan yang direncanakan. KKDN ini bukan hanya digelar di Palembang tapi juga di Jambi, Babel, dan Riau dengan jumlah peserta sebanyak 152 orang.

"Ada juga yang dari luar negeri 7 orang di antaranya seperti dari Filiphina, Singapura dan Arab Saudi," jelasnya.

Saat ini jelas Firdaus, ancaman TNI harus dapat diterjemahkan dari berbagai bentuk konflik yang tidak lagi simetris.

Beberapa potensi ancaman yang perlu dicermati yakni saat ini di antaranya, terosisme, cyber serta kerawanan di kawasan Laut China Selatan.

"Termasuk ancaman Ilegal fishing, penyelundupan barang, manusia dan narkoba yang dapat mengancam keutuhan NKRI," jelasnya.

Melalui pendidikan ini diharapkan para siswa nantinya mampu memetakan ancaman militer dan non militer. Untui itu mereka berharap kesediaan Gubernur untuk membantu kegiatan siswa dengan memberikan data yang valid dan faktual di Sumsel.

"KKDN punya peran penting agar para siswa mampu menyusun konsep dan memberi sumbangan pemikiran pengembangan sumber pertahanan di daerah," tutupnya.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7605 seconds (0.1#10.140)