Kondisi di Arab Saudi, Konjen RI: Kehidupan Relatif Normal

Sabtu, 07 Maret 2020 - 14:33 WIB
Kondisi di Arab Saudi, Konjen RI: Kehidupan Relatif Normal
Petugas memakai masker saat membersihkan lantai di Kabah, Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, 3 Maret. Foto/REUTERS/Ganoo Essa
A A A
JAKARTA - Kehidupan di Kota Suci Makkah dan Madinah berjalan seperti biasa meski tengah dilakukan pencegahan virus Corona secara komprehensif. Tidak ada kepanikan berlebihan di tengah masyarakat dan kegiatan beribadah juga masih berjalan normal.

"Kehidupan relatif normal, tidak ada aksi borong-borong bahan makanan atau masker. Memang warga di sini mulai mencari masker, tapi tetap tenang," kata Konsul Jenderal (Konjen) Republik Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, Eko Hartono saat dihubungi SINDOnews, Jumat 6 Maret 2020 malam.

Untuk diketahui, Kerajaan Arab Saudi telah mengeluarkan kebijakan menutup Masjidilharam di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah pada malam hari, yakni satu jam setelah salat Isya hingga satu jam sebelum salat fajar. Penutupan itu dilakukan untuk menjaga kebersihan dua masjid dari penyebaran virus Corona.

Meski ada penutupan, dia memastikan kegiatan ibadah di Masjidilharam masih berjalan lancar. Termasuk jamaah asal Indonesia juga tetap bisa melaksanakan rukun dan wajib umrah. Di luar jam penutupan, warga Saudi, jamaah umrah dan mukimin bebas masuk ke dalam Masjidilharam tanpa harus melewati screening yang ketat.

"Enggak ada (penyemprotan atau pengukuran suhu tubuh). Tidak ada penjagaan yang terlalu ketat. Paling ada mobil ambulance, polisi yang standby," kata Eko. Menurutnya, hingga saat ini masih ada sekitar 10.000 jamaah umrah asal Indonesia di Arab Saudi. Mereka akan kembali ke Tanah Air diperkirakan terakhir pada 15 Maret nanti. Dia memastikan semuanya sehat dan bisa beribadah dengan lancar.

"Setelah itu kemungkinan kosong, sebab hingga saat ini belum ada keputusan apapun terkait masa penangguhan umrah atau pun terkait haji dari pemerintah Arab Saudi," katanya. Dia yakin langkah yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi saat ini adalah bagian dari persiapan pelaksanaan ibadah haji.

Permasalahan yang dimungkinkan muncul pada masa umrah dibenahi dari awal, sehingga nanti ketika masa haji tiba, semuanya telah siap dengan segala antisipasinya. "Saya kira ini yang dilakukan, karena menyangkut kemaslahatan umat," katanya.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2829 seconds (0.1#10.140)