Suku Bunga Turun, Momentum Perbankan Sumsel Genjot Penyaluran Kredit

Jum'at, 23 Agustus 2019 - 22:20 WIB
Suku Bunga Turun, Momentum Perbankan Sumsel Genjot Penyaluran Kredit
Bank Indonesia (BI) memutuskan menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi sebesar 4,75 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen. F
A A A
PALEMBANG - Bank Indonesia (BI) memutuskan menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 25 bps menjadi 5,50 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi sebesar 4,75 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen. Keputusan ini merupakan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 Agustus 2019.

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Yunita Resmi Sari mengatakan, kebijakan moneter ini merupakan peluang bagi pihak perbankan di Sumsel untuk mendorong penyaluran kreditnya yang saat ini terbilang masih rendah dengan penurunan dari 5,91 persen (yoy) pada Mei 2019 menjadi 4,74 persen (yoy) pada Juni 2019.

Yunita mengatakan, kondisi ini seharusnya menjadi momentum yang baik bagi perbankan untuk menurunkan suku bunganya, sehingga memacu penyaluran kredit Sumsel yang saat ini jauh berada di tingkat kredit nasional yang berada diangka 9,9 persen (yoy) pada Juni 2019.

"Walau masih rendah, saya yakin pertumbuhan kredit Sumsel masih bisa ditingkatkan, masih banyak ruang yang bisa dimanfaatkan. Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mencoba melakukan ekspansi kredit," ujar Yunita pada Media Briefing di Kantor BI Sumsel, Jumat (23/08/2019).

Dijelaskan Yunita, pihaknya mencatat pertumbuhan ekonomi Sumsel di triwulan II 2019 tumbuh tinggi sebesar 5,80 persen (yoy) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 5,69 persen (yoy). Kondisi ini diharapkan dapat bergerak kearah yang lebih baik jika diiringi dengan penyaluran kredit perbankan yang tinggi.

"Selama ini harga komoditas perkebunan berperan besar terhadap ekonomi Sumsel yang saat ini masih rendah sebagai dampak dari kebijakan pembatasan ekspor, tapi ini bisa dilihat sebagai peluang untuk menciptakan hilirasasi industri dengan kredit yang lebih murah," katanya.

Dikatakan juga, untuk pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) nasional pada Juni 2019 sebesar 7,4 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan Mei 2019 sebesar 6,7 persen (yoy). Sejalan dengan nasional, pertumbuhan DPK Sumsel juga tumbuh lebih tinggi dari 8,34 persen (yoy) pada Mei 2019 menjadi 11,65 persen (yoy) pada Juni 2019.

"Dengan kondisi intermediasi perbankan yang stabil dan terjaga, diharapkan dapat mendorong perbankan untuk meningkatkan pertumbuhan dan kualitas kredit di Sumsel," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6061 seconds (0.1#10.140)