Pengamat: Tragis, Amien Rais Tidak Masuk Struktur PAN

Kamis, 12 Maret 2020 - 10:13 WIB
Pengamat: Tragis, Amien Rais Tidak Masuk Struktur PAN
Pendiri PAN Amien Rais. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, langkah pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) yang tidak melibatkan Amien Rais dalam kepengurusan baru menunjukan partai itu keluar dari bayang-bayang Amien.

"Tragis juga pendiri dan membesarkan tidak berkuasa di PAN," kata Pangi saat dihubungi SINDOnews, Kamis (12/3/2020).

Namun, Pangi menilai PAN sudah mulai bergerak menjadi partai publik, bukan lagi partai 'saham' Amien Rais.

"Namun yang terpenting sebetulnya adalah bagaimana menyatukan gerbong dan faksi yang sempat terpecah dalam kongres kemarin, sehingga soliditas PAN tetap terjaga untuk persiapan pilkada 2020," tutur dia.

Di sisi lain, lanjut dia, partai politik idealnya menjadi partai yang modern, tidak lagi bergantung pada satu tokoh sentral atau figur tertentu. Problemnya, ketergantungan pada figur tertentu hampir semua merata terjadi di parpol kita.

"Namun sayang, lepas dari perangkap rezim otoriter Soeharto, partai bukannya beranjak menjadi modern, malah menjadi elitis, dan figur sentris. Partai beramai-ramai bergeser menjadi partai feodal dan relasi patron klien, menjadi elitis dan membangun DNA oligarki kepartaian," ujar dia.

Selain itu, problem lainnya, jualan partai pada pemilu bukan program atau ideologi partai namun gula-gula, figur populis, uang, dan politik identitas masih mendominasj. Partai juga belum tumbuh menjadi partai moderen berbasis nilai-nilai demokratis.

Untuk itu, tambah Pangi, PAN yang sudah menuju partai modern, jangan sampai kembali bergeser menjadi partai feodal dan oligarkis.

"Contoh Golkar sudah seperti Tbk perusahaan besar, yang sahamnya tidak berpusat pada segelintir orang saja, namun tetap menjadi partai demokratis dan konsisten menjalan tradisi politik meritokrasi di internal partai itu sendiri," pungkas dia.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.7239 seconds (0.1#10.140)