Benjamin Netanyahu Akui Israel Serang Situs Drone Pembunuh Iran

Senin, 26 Agustus 2019 - 14:51 WIB
Benjamin Netanyahu Akui Israel Serang Situs Drone Pembunuh Iran
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto/REUTERS/Ammar Awad
A A A
TEL AVIV - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan Israel telah menyerang situs "drone pembunuh" Iran di wilayah Suriah.

Tujuannya untuk mencegah militer Teheran melakukan serangan dengan drone tersebut ke negara Yahudi.

"Iran tidak memiliki kekebalan di mana pun," kata Netanyahu, seperti dikutip BBC, Senin (26/8/2019).

Militer Israel yang jarang mengakui operasinya di Suriah, juga mengonfirmasi serangan tersebut. Netanyahu memuji "upaya operasional utama" militernya.

Israel diyakini telah melakukan ratusan serangan di Suriah sejak perang saudara pecah di negeri Presiden Bashar al-Assad itu pada 2011.

Rezim Zionis berdalih serangan-serangannya untuk mencoba mencegah Iran mendapatkan pijakan militernya di Suriah.

Militer Israel mengatakan serangan pada hari Sabtu menargetkan pasukan Quds Iran di Aqraba, sebelah tenggara ibu kota Suriah, Damaskus.

Sebuah sumber militer Suriah yang dikutip oleh kantor berita pemerintah, SANA, mengatakan bahwa sistem pertahanan anti-pesawat militer Damaskus mendeteksi target musuh dari Golan menuju ke wilayah sekitar Damaskus.

"Agresi itu segera dikonfrontasi dan sejauh ini mayoritas rudal Israel telah dihancurkan sebelum mencapai target mereka," kata sumber tersebut.

Dalam sebuah tweet, Netanyahu mengirim pesan khusus untuk Iran.

"Saya tegaskan; Iran tidak memiliki kekebalan di mana pun. Pasukan kami beroperasi di setiap sektor melawan agresi Iran. 'Jika seseorang bangkit untuk membunuh Anda, bunuh dia terlebih dahulu'," tulis pemimpin Israel tersebut.

Sementara itu, kelompok Hizbullah Lebanon mengatakan serangan Israel juga terjadi di Beirut. Pemimpun Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan dua warga negara Lebanon tewas dalam serangan Israel.

Laporan lain secara terpisah mengatakan dua pesawat nirawk pengintai Israel jatuh di wilayah basis Hizbullah di Beirut.

Para pejabat Hizbullah mengatakan, sebuah pesawat tak berawak jatuh di atap sebuah pusat media milik kelompok itu, dan diikuti oleh sebuah pesawat tak berawak kedua yang meledak di udara dan jatuh di dekatnya.

Nasrallah mengecam serangan itu dengan mengatakan bahwa itu adalah serangan pertama sejak kedua belah pihak berperang singkat 13 tahun lalu.

"Waktu ketika pesawat Israel datang dan membombardir bagian-bagian Libanon sudah berakhir," kata Nasrallah.

Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri menyebut serangan pesawat nirawak Israel sebagai agresi terang-terangan terhadap kedaulatan Lebanon.

"Agresi baru ini membentuk ancaman bagi stabilitas regional dan upaya untuk mendorong situasi ke arah lebih banyak ketegangan," katanya dalam sebuah pernyataan.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6817 seconds (0.1#10.140)