Pasien PDP Corona Diduga Bikin Panik RS Pertamedika Prabumulih

Jum'at, 27 Maret 2020 - 20:10 WIB
Pasien PDP Corona Diduga Bikin Panik RS Pertamedika Prabumulih
RS Pertamedika sebelum berganti nama. Foto/SINDOnews/BerrieBrima
A A A
PRABUMULIH - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) corona yang dirawat di Rumah Sakit Pertamedika, yang berada di Komplek Perumahan Karyawan Pertamina EP Asset II, Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih, diduga membuat panik pihak rumah sakit.

Berdasarkan informasi yang beredar di tengah mayarakat, terduga PDP itu berasal dari Kabupaten Pali yang telah beberapa hari dirawat. Pada Jumat (27/3/2020) pasien dirujuk ke Rumah Sakit Pertamedika Prabumulih. ( Baca: Agar RS Tidak Kewalahan, Wisma Atlet Palembang Jadi ODP Center ).

Pasien PDP itu diduga merupakan karyawan Pertamina Field Pendopo. Saat dirujuk dan dirawat di RS Pertamedika Prabumulih, keluarga pasien tidak mau jujur terkait riwayat perjalanan selama beberapa hari belakangan. Nah, mereka baru terbuka setelah petugas dan awak media mencecarnya.

Pihak keluarga mengakui jika pasien belum lama ini telah melakukan perjalanan dari kota Tanggerang, Banten. "Istri pasien baru ngomong kalau suaminya melakukan perjalanan ke Tangerang. Pegawai RS Pertamedika Prabumulih sudah panik semua," ungkap salah satu warga kepada wartawan.

Saat ini, pihak rumah sakit melakukan tindakan dengan memberikan police line di sepanjang ruangan Benakat, tempat pasien dirawat. Serta melakukan pengecekan kepada semua tenaga medis dan kebersihan yang pernah berinteraksi dengan pasien.

Selain itu, pihak rumah sakit juga terpaksa memindahkan pasien-pasien rawat inap lain yang satu ruangan. "Semua disterilkan. Pasien lain dipindah dan petugas apa saja yang masuk atau keluar diwajibkan pakai APD (alat pelindung diri)," katanya.

Hal yang sama disampaikan sumber lainnya yang meminta masyarakat menunda dulu membesuk dan berobat ke rumas sakit itu, sebelum adanya kejelasan status pasien. "Karena kalau positif corona maka orang yang membesuk, perawat, dan dokter serta lainnya akan terdampak," kata sumber itu.

Saat dikonfirmasi lewat telepon, pihak humas rumah sakit enggan memberikan keterangan yang lengkap. “Untuk info itu ada bagian medis kami yang akan menjelaskan. Jika berkenan bisa ke rumah sakit untuk kami temui," ujar Yeni, seorang petugas humas.

Ketika dikejar dengan pertanyaan terkait PDP dari Kabupaten Pali, dan kenapa media harus datang langsung ke rumah sakit, petugas itu berkilah.

"Biar infonya tidak simpang siur. Soalnya tadi sudah konfirmasi ke wadir medis kami kalau untuk informasi lebih lanjut akan dijelaskan secara langsung, jadi tidak melalui telepon. Nanti kami jelaskan kalau sudah di sini. Kalau dari saya seperti itu, dan perintah manajemen untuk konfirmasi secara langsung demi kepastian informasi," katanya.
(ihs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8597 seconds (0.1#10.140)