Bukan Lagi China, tapi Amerika yang Jadi Pusat Wabah Corona Dunia

Sabtu, 28 Maret 2020 - 21:54 WIB
Bukan Lagi China, tapi Amerika yang Jadi Pusat Wabah Corona Dunia
Seorang tenaga medis tengah bekerja di fasilitas perawatan jangka panjang untuk kasus COVID-19 di Kirkland, Washington, Amerika Serikart, Foto/REUTERS / David Ryder
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat kini menyandang sebagai negara terbanyak yang terinfeksi corona di dunia. Saat ini tercatat warga Amerika yang positif corona mencapai 102.396 orang. Dengan jumlah sebanyak itu, Amerika seolah menjadi pusat wabah corona dunia, menggeser China.

Angka hitungan worldometers.info menunjukkan Amerika memiliki 102.396 kasus infeksi setelah ada tambahan 16.961 kasus baru. Jumlah korban meninggal 1.607 orang setelah ada tambahan 312 kematian baru. Jumlah pasien yang disembuhkan menjadi 2.471 orang.

Sedangkan data versi Johns Hopkins University, Amerika memiliki 100.717 kasus infeksi COVID-19. ( Baca: Penumpang Kapal Pesiar Amerika, 2 Terinfeksi Corona dan 4 Tewas )

Angka kasus di Amerika jauh melampui jumlah kasus di Italia sebanyak 86.948 orang, dan di China sebanyak 81.340 orang. Di Italia tercatat ada 9.134 kematian dan 10.950 pasien disembuhkan. Sedangkan di China tercatat 3.292 kematian dan 74.688 pasien disembuhkan.

Presiden AS Donald Trump telah menyatakan Amerika darurat covid-19. Sebagai responsnya, dia telah menandatangani perintah eksekutif yang mengizinkan pemanggilan hingga satu juta tentara cadangan dari angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara dan penjaga pantai (coast guard) untuk membantu penanganan darurat virus corona.

Menteri Pertahanan dan Menteri Keamanan Dalam Negeri AS—yang bertanggung jawab atas unit penjaga pantai yang tidak berada di bawah angkatan laut—sekarang berwenang untuk memerintahkan anggota individu dan unit dari Ready Reserve berdasarkan yurisdiksi mereka.

"Untuk tugas aktif tidak melebihi 24 bulan berturut-turut," bunyi perintah eksekutif yang ditandatangani Trump Jumat malam, seperti dikutip Russia Today.

"Jumlah pasukan cadangan yang dimobilisasi adalah tidak melebihi 1.000.000 anggota yang bertugas aktif pada satu waktu," lanjut perintah eksekutif Trump.

"Pentagon dan Homeland Security (Keamanan Dalam Negeri) diharapkan untuk memastikan konsultasi yang tepat dilakukan dengan pejabat negara terkait tentang penggunaan (personel) cadangan Garda Nasional yang diaktifkan berdasarkan perintah ini."
(ihs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.3454 seconds (0.1#10.140)