Satu Tenaga Medis yang Meninggal, Pasien Kedua Positif Corona di Sumsel

Minggu, 29 Maret 2020 - 12:17 WIB
Satu Tenaga Medis yang Meninggal, Pasien Kedua Positif Corona di Sumsel
Ilustrasi/SINDOnews/dok
A A A
PALEMBANG - Gugus tugas pencegahan dan penanggulangan virus corona (Covid-19) di Sumsel menyatakan bahwa terdapat satu penambahan pasien yang dinyatakan positif terpapar virus corona. Pasien kedua itu diketahui merupakan seorang tenaga medis asal Prabumulih.

Juru bicara gugus tugas pencegahan dan penanggulangan virus corona Sumsel Yusri mengatakan, pasien laki-laki berusia 54 tahun itu sebelumnya menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Dr Mohammad Hosein (RSMH) Palembang sejak Kamis (19/3/2020) lalu.

Saat itu, statusnya merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirujuk dari RSUD Prabumulih, dengan diagnosis awal gejala DBD.

Kemudian, pada Senin (23/3/2020) pasien tersebut meninggal bersamaan dengan pasien positif corona pertama.

“Hasil labnya baru keluar kemarin, dinyatakan positif terpapar virus corona atau Covid-19. Pasien itu merupakan tenaga medis dari Kota Prabumulih," jelas, Minggu (29/3/2020).

Ditambahkan Yusri, berdasarkan pemeriksaan riwayat pasien. Sebelum masuk rumah sakit dan berstatus PDP, pasien itu melakukan perjalanan dari Batam dan Bangka.

Saat ini pihaknya tengah melakukan tracking terhadap sejumlah orang yang pernah kontak langsung dengan pasien itu sesaat sebelum pasien berstatus PDP.

"Mereka merupakan kelompok paling erat risiko tinggi dan otomatis statusnya menjadi orang dalam pemantauan (ODP)," tandasnya.

Bedasarkan data yang diterima hingga Sabtu (29/3/2020) total pasien dalam pengawasan (PDP) di Sumsel sebanyak 31 pasien, 7 diantaranya sudah selesai perawatan dengan hasil laboratorium negatif, 24 pasien masih menjalani perawatan, dan dua dinyatakan positif serta sudah meninggal dunia.

Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya mencapai 715 orang, 160 diantaranya sudah selesai masa pemantauan dengan dinyatakan sehat, dan 555 sisanya masih dalam proses pemantauan selama 14 hari. Beberapa ODP ini juga ada yang telah diambil sampel spesiemnnya karena masuk kelompok erat risiko tinggi.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.1989 seconds (0.1#10.140)