Bupati OKI Turun Gunung Komandoi Gugus tugas Penanganan Corona

Senin, 30 Maret 2020 - 19:23 WIB
Bupati OKI Turun Gunung Komandoi Gugus tugas Penanganan Corona
Bupati OKI Komandoi Satgas Corona OKI/Foto/SINDOnews/NovanWijaya
A A A
OGAN KOMERING ILIR - Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), H. Iskandar, SE mengomandoi langsung percepatan penanganaan penyebaran virus korona atau covid-19 di Ogan Komering Ilir. Upaya ini dalam rangka peningkatan status tanggap darurat penyebaran pandemi korona dan menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Mendagri 440/2622/SJ tertanggal 29 Maret 2020.

“Sesuai dengan edaran mendagri, gubernur dan bupati/wali kota menjadi ketua gugus tugas percepatan penanganan covid-19 daerah, kita restrukturisasi susunan timnya masing-masing yang mengacu pada susunan tim serupa di level nasional. Termasuk tugas dan peran masing-masing susunan tim tersebut,” ungkap Iskandar di Kantor Bupati OKI, Senin, (30/3).

Iskandar menetapkan sejumlah langkah prioritas kebijakan gugus tugas percepatan penanganan covid-19 yaitu memastikan kesiapan sumber daya dan fasilitas kesehatan di wilayah masing-masing untuk ODP (orang dalam pemantauan) center, dan pelayanan masyarakat. ( Baca:OKI Naik Status Tanggap Darurat, Pendatang Diawasi Super-Ketat )

“Kita pastikan kesiapan semua sumberdaya, baik itu alat perlindung diri (APD), ODP center serta prioritas kebijakan lainnya, termasuk kesiapan anggaran penanganan,” ungkap Iskandar.

Terkait pengalokasian anggaran, Iskandar meminta kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) OKI melakukan kalkulasi dukungan anggaran penanganan covid-19, selain dari belanja tidak terduga (BTT).

“Kita akan relokasi anggaran non-fisik seperti perjalanan dinas, bimtek-bimtek, dan kegiatan lainnya kecuali urusan pendidikan dan kesehatan,” pinta Iskandar.

Iskandar juga memastikan protokol jaga jarak fisik tidak berdampak jauh terhadap ketahanan ekonomi dan ketahanan pangan. Dalam pembatasan sosial yang menyebabkan dampak bagi kelompok masyarakat dengan penghasilan rendah, maka upaya intervensi pemerintah diperlukan.

“Segera data berapa banyak warung-warung kecil, UKM, atau pedagang yang yang terdampak, kita rumuskan upaya penanggulangannya” imbuh dia.
(ihs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.0002 seconds (0.1#10.140)