Pertama di Dunia, Harimau Terinfeksi Virus Covid-19

Selasa, 07 April 2020 - 10:17 WIB
Pertama di Dunia, Harimau Terinfeksi Virus Covid-19
Ilustrasi/ist
A A A
NEW YORK - Seekor harimau di Kebun Binatang Bronx, New York, Amerika Serikat, terinfeksi virus Corona dengan gejala mengalami gangguan pernapasan. Diduga harimau itu terpapar virus yang dibawa penjaga kebun binatang.

Kasus penularan virus corona dari manusia ke hewan ini tercatat yang pertama. Sebelumnya seekor kucing di Belgia juga disebut-sebut tertular corona dari pemiliknya. Selain gangguan pernapasan, kucing tersebut mengalami muntah-muntah dan diare.

Pada kasus lain, seekor anjing juga disebut terpapar virus serupa. Namun, kasus kucing dan anjing ini tidak mengemuka karena minimnya dukungan data ilmiah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan belum ada bukti kuat bahwa virus ini bisa menular dari hewan peliharaan ke manusia atau sebaliknya.

Namun, Pengelola Kebun Binatang Bronx menyatakan hasil tes terhadap harimau tersebut telah dikonfirmasi oleh National Veterinary Services Laboratory di Iowa. Gejala yang dialami Nadia, nama harimau asal Asia Tenggara tersebut, sering batuk kering.

Wildlife Conservation Society, pengelola Kebun Binatang Bronx, juga menyatakan selain Nadia ada dua harimau Amur dan tiga singa Afrika yang menderita batuk kering dan semuanya diharapkan pulih. Binatang tersebut diperkirakan akan segera sembuh.

“Kasus unik pada Nadia itu diyakini telah tertular dari seorang penjaga kebun binatang yang terinfeksi virus corona, tetapi tidak menunjukkan gejala,” kata Paul Calle, kepala dokter hewan di Kebun Binatang Bronx, dilansir Reuters.

Calle mengaku tidak mengetahui bagaimana pegawai di kebun binatang Bronx bisa menularkan virus corona kepada harimau tersebut. Padahal, Covid-19 diyakini selama ini hanya mampu menyebar dari binatang ke manusia.

“Ini menjadi kasus pertama bagi kita di dunia bahwa orang bisa menular0kan kepada binatang dan binatang itu bisa sakit,” kata Calle.

Dia pun berencana membagikan temuannya kepada kebun binatang lain dan institusi lainnya. “Saya harap kita akan bisa memahami hasil kajian ini,” katanya.

Pihak kebun binatang mengatakan pihaknya tidak tahu-menahu tentang bagaimana virus akan berkembang pada hewan seperti harimau dan singa karena berbagai spesies dapat bereaksi berbeda terhadap infeksi baru. Namun, mereka berjanji akan mengawasi semua hewan secara ketat.

Dari pantauan pengelola, tidak satu pun dari jenis harimau lain di kebun binatang tersebut menunjukkan adanya gejala terpapar virus tersebut.

"Harimau-harimau kami terinfeksi oleh orang yang merawat mereka yang tanpa gejala terinfeksi virus atau sebelum orang tersebut mengalami gejala," kata Kepala Kebun Binatang.

Sejumlah langkah baru kini akan diberlakukan untuk melindungi hewan dan pengasuhnya di semua fasilitas penampungan.

"Tidak ada bukti bahwa ada orang yang terinfeksi Covid-19 di AS oleh hewan, termasuk anjing atau kucing peliharaan," demikian bunyi pernyataan kebun binatang itu.

Para pakar konservasi telah memperingatkan bahwa virus itu dapat menimbulkan ancaman bagi beberapa satwa liar seperti kera besar.

Langkah-langkah nyata pun diperlukan untuk mengurangi risiko penularan itu pada kawanan gorila liar, simpanse, dan orang utan.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7680 seconds (0.1#10.140)